Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan bersinergi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah menggelar Sosialisasi Pembentukan Brigade Pangan di Kantor Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada 21 -23 Oktober 2025.
Kegiatan ini dihadiri Kabid Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Baiq Tri Widya Kartini, yang mewakili Kepala Dinas Pertanian, Camat Praya Barat Daya, Kusnan, dan Kepala UPT Penyuluhan Kecamatan Praya Barat Daya, Lalu Ahmad, bersama penyuluh dan petani milenial perwakilan kelompok tani dari Desa Darek dan Desa Ungga.
Dalam sambutannya, Camat Praya Barat Daya menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah, penyuluh, dan petani dalam menjaga kemandirian pangan.
“Brigade Pangan menjadi wadah gotong royong modern yang menggerakkan petani untuk mandiri dan tangguh menghadapi tantangan pangan,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Penyuluhan Pertanian menegaskan bahwa pembentukan Brigade Pangan merupakan langkah strategis untuk memperkuat sistem kewaspadaan dini terhadap potensi kerawanan pangan di wilayah Kabupaten Lombok Tengah dan juga dalam rangka mendukung program Swasembada Pangan Nasional.
“Brigade Pangan bukan sekadar kelompok kerja, tapi gerakan bersama untuk membangun sistem pangan yang tangguh, modern, dan mandiri,” ujar Baiq Tri Widya Kartini.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa Brigade Pangan adalah garda terdepan yang akan menggerakkan sistem pertanian nasional secara modern, efisien, dan produktif. Menurutnya, program ini bukan hanya untuk mempercepat optimalisasi lahan dan meningkatkan produksi, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan generasi muda desa agar memiliki usaha pertanian yang berorientasi bisnis dan berkelanjutan.
“Brigade Pangan kita bentuk agar petani muda menjadi pelaku utama yang terampil, berorientasi hasil, dan mampu mengelola usaha tani secara profesional,” ujarnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, juga menyampaikan bahwa pembentukan Brigade Pangan bukan hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi lebih jauh untuk membangun ekosistem pertanian modern yang menyeluruh, mulai dari pengelolaan lahan, penerapan teknologi, distribusi hasil, hingga penguatan kelembagaan ekonomi petani.
Ia menuturkan pentingnya sinergi antara penyuluh, pemerintah daerah, dan generasi muda dalam menjadikan Brigade Pangan sebagai wadah pembelajaran sekaligus unit bisnis pertanian yang berdaya saing.
“Brigade Pangan adalah ruang tumbuh bagi petani muda agar mereka tidak hanya menanam, tetapi juga mengelola pertanian sebagai peluang karir dan bisnis masa depan,” jelasnya.
Sementara itu, Solikin, Widyaiswara BBPP Ketindan, selaku Liaison Officer (LO) pembentukan Brigade Pangan di Lombok Tengah, memaparkan bahwa Brigade Pangan merupakan organisasi petani yang bertugas meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas melalui Optimalisasi Lahan (OPLAH) Nonrawa. Solikin juga menjelaskan empat tahapan pembentukan Brigade Pangan yaitu persiapan, pembentukan, pendampingan, dan evaluasi-pengembangan.
Selain itu, ia menambahkan bahwa keberhasilan Brigade Pangan akan diukur melalui peningkatan produktivitas, pendapatan petani, serta pembentukan kelembagaan ekonomi yang kuat di tingkat lapangan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh pihak yang terlibat dapat berkomitmen aktif dalam pembentukan Brigade Pangan di setiap kecamatan, sehingga ketahanan pangan di Kabupaten Lombok Tengah semakin kokoh, berdaya saing, dan berkelanjutan.


