Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Aksi Nyata Percepatan LTT di Diwek Kabupaten Jombang

Yeniartha
Apr 29, 2025

JOMBANG – Upaya mewujudkan swasembada pangan nasional terus digencarkan di berbagai daerah, sejalan dengan arahan Menteri Pertanian dan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yang menekankan pentingnya percepatan tanam sebagai kunci menjaga ketersediaan pangan nasional.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa peningkatan produksi pangan tidak bisa ditunda, mengingat kebutuhan nasional yang terus meningkat.

Selaras dengan itu, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, mengajak seluruh insan pertanian untuk bersinergi mempercepat luas tambah tanam, dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada secara optimal dan inovatif.

Sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut, kegiatan percepatan luas tambah tanam (LTT) digelar di Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, yang berlokasi di Dusun Mojosongo, Desa Besuk, pada 28/04/2025. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Nurul Qomariyah, sekalu PJ LTT Kabupaten Jombang, bersama seluruh penyuluh pertanian lapangan (PPL) Kecamatan Diwek. Kehadiran para pelaku utama pembangunan pertanian ini menjadi semangat tersendiri untuk mendorong percepatan tanam di tingkat lapangan.

Dalam arahannya, Nurul Qomariyah, menekankan kepada petani dan penyuluh untuk menghindari selisih waktu antara panen dan tanam yang terlalu lama berkisar 3 hingga 4 minggu.

“Selama ini, keterlambatan tanam sering kali menyebabkan pola tanam bergeser, sehingga mengganggu rencana tanam berikutnya dan berpotensi mengurangi produksi. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu strategi efektif yang perlu diterapkan adalah melakukan persemaian culik. Persemaian culik dilakukan dengan memanen sebagian kecil lahan yang sudah mendekati masa panen, lalu menggunakan area tersebut untuk melakukan persemaian padi. Dengan demikian, saat seluruh lahan telah dipanen, benih padi sudah siap tanam, sehingga tidak ada waktu jeda yang terlalu panjang antar musim tanam,”jelas Nurul Qomariyah.

Lebih lanjut Nurul Qomariyah juga menyoroti pentingnya penggunaan alat dan mesin pertanian atau mekanisasi dalam proses penanaman. Menurutnya, mekanisasi bukan hanya mempercepat proses tanam, tetapi juga mengurangi ketergantungan terhadap tenaga kerja manual yang jumlahnya semakin terbatas.

“Dengan penerapan mekanisasi, petani tidak perlu menunggu waktu lama untuk menggarap lahan setelah panen, sehingga target percepatan tanam dapat tercapai dengan lebih efektif,”lanjut Ka Balai Nurul.

Kegiatan percepatan tanam di Dusun Mojosongo ini menjadi contoh konkret kolaborasi antara BBPP Ketindan, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang dan kelompok tani dalam mendukung program nasional.

Semangat kebersamaan yang ditunjukkan seluruh PPL Kecamatan Diwek dalam mendampingi petani, diharapkan menjadi pemicu untuk mempercepat gerakan serupa di wilayah lain. Dengan kerja keras dan inovasi di tingkat lapangan, percepatan luas tambah tanam tidak hanya menjadi slogan, tetapi menjadi gerakan nyata menuju terwujudnya swasembada pangan nasional yang kokoh. Nurhadi/Musdalipah*

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com

Similar Post