Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggiatkan program pompanisasi untuk optimalisasi penyediaan air dan meningkatkan indeks pertanaman (IP). Program pompanisasi merupakan salah satu program utama Kementan selain Perluasan Areal Tanam (PAT), Optimalisasi Lahan (Oplah) dan Pertanian Modern.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para petani di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan program pompanisasi sehingga dapat memperkuat perekonomian desa dan produktif, sekaligus dalam rangka antisipasi el nino yang berkepanjangan.
Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, pompanisasi dengan fasilitas teknologi, penelitian penerapan dan distribusi pompa yang sinergi dengan petani akan dapat mendokrak produktivitas pertanaman.
Untuk mendukung keberhasilan program tersebut, Kementan membentuk satuan tugas (satgas) antisipasi darurat pangan di setiap provinsi dan kabupaten kota. Selain membentuk satgas, Kementan juga melibatkan TNI dan Polri, khususnya Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam melaksanakan pengawalan dan pendampingan program PAT, khususnya pompanisasi.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai salah satu UPT BPPSDMP melaksanakan Pelatihan Manajemen Pendampingan Pompanisasi bagi Pendamping Lapangan/Tim Gugus Pompanisasi pada 17 – 19 Oktober 2024. Kegiatan dibuka secara langsung oleh Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, dan dihadiri juga dihadiri oleh Danrem 043/Gatam yang diwakili oleh Kasi Wanmil Rem 043/Gatam Mayor Caj Rakmat.
Nurul Qomariyah menuturkan bahwa kerjasama bidang pertanian bersama TNI khususnya Kodim jajaran Korem 043/Gatam mampu mengatasi permasalahan pangan yang tidak hanya dihadapi oleh negara Indonesia namun terjadi di berbagai belahan dunia.
“Saat ini ada perubahan iklim ekstrem mengakibatkan kekeringan berkepanjangan, dan berakibat tidak ada penanamaman dan sangat mempengaruhi produktivitas di Indonesia, ini menjadi catatan yang harus kita tindak lanjuti bersama”, tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Kementrian Pertanian sedang gencar-gencarnya menumbuhkan petani milenial di berbagai sektor, perubahan dari pertanian tradisional ke pertanian modern yang sangat membantu dan hasil panen pun dapat lebih cepat di proses.
Terobosan yang dilakukan oleh Kementan seperti Oplah dan Pompanisasi dalam rangka menaikan IP dari 1 menjadi 2 kali tanam. Termasuk dalam rangka mendukung program Kementerian Pertanian juga membentuk Satgas di setiap daerah yang melibatkan TNI dalam hal ini Babinsa agar bisa melaksanakan pendampingan dan dukungan kepada petani untuk mendapatkan bantuan dengan harapan petani bisa memahami, sehingga dapat meningkatkan produktivitas melalui pompanisasi”, pungkasnya.
Diterbitkan di swadayaonline.com