Kiprah Kementerian Pertanian dalam rangka menyediakan pangan untuk 282 juta jiwa rakyat Indonesia tak pernah padam. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat ini telah mencanangkan program pompanisasi sebagai upaya akselerasi untuk meningkatkan peluasan areal tanam (PAT) padi.
Mentan Amran dan Wakil Mentan Sudaryono, sangat aktif turun ke lapangan untuk memastikan penyediaan pangan, karena jika telat tanam maka akan terjadi masalah produksi.
Program pompanisasi yang saat ini berjalan merupakan solusi cepat bagi petani yang kesulitan dalam budidaya padi dan sangat strategis menghadapi ancaman darurat pangan di masa depan, ungkap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
“Fokus kerja saat ini yang dijalankan adalah pompanisasi sebagai solusi cepat mengatasi masalah pangan dan Kementerian Pertanian telah menyiapkan 50 ribu unit pompa yang akan dipasang di seluruh sentra produksi pangan,” jelas Mentan.
Demikian halnya perkembangan kegiatan pompanisasi di Kabupaten Majalengka, saat ini terdapat pompa existing sebanyak 215 unit, Dinas Pertanian sebanyak 510 unit yang disalurkan kepada petani. Target areal tanam wilayah Kodim 0617 seluas 6.736 ha sudah terealisasi 6.774 ha sehingga tercapai 103% dan terdapat tambahan areal tanam sebanyak 38 ha.
Guna mendukung Program Kementerian Pertanian tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Ssumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan saat ini telah bersinergi dan berkolaborasi dengan TNI untuk menyiapkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) melalui Pelatihan Pendampingan Manajemen Pompanisasi di Kabupaten Majalengka mulai tanggal 9 – 11 Oktober 2024 lalu.
“Kerjasama ini pertama kali dilakukan, dan pelatihan sangat penting dilakukan bagi Babinsa, dimana pada saat petani membutuhkan atau kekurangan air, maka Babinsa di Kodim 0617 Majalengka melaksanakan pendampingan melalui brigade pompa,” ungkap Kapten Arh Winarno selaku Kasdim Kodim 0617 Majalengka saat Pembukaan Pelatihan.
Target peserta pelatihan sebanyak 280 orang Babinsa yang berasal dari Koramil 1701/Majalengka, Koramil 1702/Maja, Koramil 1703/Argapura, Koramil 1704/Talaga, Koramil 1705/Cikijing, Koramil 1706/Bantarujeg, Koramil 1707/Lemahsugih, Koramil 1708/Sukahaji, Koramil 1709/Rajagaluh, Koramil, 710/Leuwimunding, Koramil 1711/Sumberjaya, Koramil 1712/Jatiwangi, Koramil 1713/Ligung, Koramil 1714/Jatitujuh, Koramil 1715/Kertajati, Koramil 1716/Dawuan, dan Koramil 1717/Kadipaten. Tujuan kegiatan pelatihan ini adalah terlatihnya 280 orang Babinsa dalam melakukan pendampingan dan pengoperasian, pemeliharaan serta pemeliharaan pompa.
Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti pada saat pembukaan pelatihan mengatakan bahwa Babinsa harus dapat berkolaborasi dengan baik bersama Penyuluh Pertanian untuk mensukseskan program pompanisasi ini.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Para Babinsa yang ikut berkontribusi dalam peningkatan produksi, produktivitas untuk menjamin ketersediaan pangan dalam rangka mengatasi ancaman darurat pangan,”kata Santi.
Tak hanya itu, Kepala BBPP Ketindan Nurul Qomariyah juga turut menyampaikan apresiasi kepada para Babinsa dan mengingatkan untuk terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam kegiatan pompanisasi sehingga dapat melaksanakan pendampingan lapangan tim gugus tugas pompanisasi.
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com