Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Pusat Pelatihan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, pada 29/12/2023 lalu mengukuhkan Pengurus Widyaiswara masa bakti 2024-2025.
Terpilih sebagai Koordinator Widyaiswara yakni Murdani selaku Widyaiswara Utama menggantikan Tuban, didampingi Saeroji yang menggantikan Nunung Nurhadi selaku Sekretaris dan Rivana Agustin sebagai Bendahara yang menggantikan Dewi Melani. Pengukuhan tersebut langsung dihadiri oleh Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor, dihadapan Kepala Bagian Umum, serta Koordinator dan Sub Koordinator serta seluruh pejabat fungsional Widyaiswara.
Widyaiswara menjadi salah satu ujung tombak pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian dalam menyediakan SDM pertanian yang mandiri, profesional dan berjiwa entrepreneur. Hal ini seperti ditegaskan oleh Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi bahwa widyaiswara merupakan salah satu pilar utama BPPSDMP dalam membangun pertanian.
Dedi menambahkan bahwa ada tiga hal yang menjadi faktor pengungkit produksi pertanian, yakni sarana prasarana dan inovasi teknologi, peraturan perundang-undangan, termasuk local wisdom, dan SDM pertanian.
Dari ketiga hal ini, yang paling utama adalah SDM pertanian. Salah satu unsur SDM pertanian yang penting adalah petani. Peningkatan produksi pertanian mustahil dicapai oleh petani yang biasa saja," tegas Dedi.
Petani yang luar biasa tersebut lahir dari widyaiswara yang mampu menerapkan metodologi yang tepat untuk menjamin produksi, kualitas, dan kontinuitas produksi pertanian.
"Petani yang luar biasa akan tercipta hanya dengan widyaiswara yang luar biasa yang mampu menerapkan metodologi yang tepat untuk menjamin produksi, kualitas, dan kontinuitas produksi pertanian," lanjut Dedi.
Sementara itu dalam arahannya, Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor, mengatakan, bahwa pergantian pengurus dalam widyaiswara adalah sesuatu yang biasa terjadi. Dan bisa dijadikan kesempatan agar widyaiswara semakin solid dalam mengembangkan potensi diri.
"Widyaiswara diharapkan mampu memanfaatan berbagai sumber informasi dan teknologi untuk menyusun bahan belajar yang lebih menarik dan mudah dipahami," tutur Sumardi.
Ia berharap dibawah kepengurusan yang baru, widyaiswara akan semakin memberikan manfaat bagi masyarakat tani/ pelaku usahatani, penyuluh pertanian, dan insan pertanian lainnya, dengan berbagai transfer ilmu dan teknologi untuk menjadikan pertanian Indonesia semakin maju dan modern. YNI