MALANG – Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian sekaligus mempersiapkan generasi muda agar siap menghadapi tantangan dunia kerja, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan terus memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) bagi mahasiswa.
Salah satunya adalah membekali peserta PKL keterampilan teknis dan soft skill yang relevan dengan kebutuhan industri pertanian modern.
BBPP Ketindan, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihan di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, memiliki berbagai fasilitas sarana dan prasarana unggulan yang mendukung proses pembelajaran mahasiswa. Salah satunya adalah K-Smart Greenhouse yang menjadi tempat praktik modern berbasis teknologi pertanian terkini.
Salah satu mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Sofia Putri Danisa, dari Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, telah menjalani PKL di BBPP Ketindan sejak Juni hingga 26 Agustus 2025. Kegiatan PKL ini diakhiri dengan seminar laporan hasil praktik sebagai bentuk evaluasi dan refleksi pembelajaran.
Selama menjalani PKL, Sofia dibimbing oleh Adhis Millia Windhy, widyaiswara BBPP Ketindan, dan menekankan pentingnya pengalaman langsung di lapangan dalam membentuk SDM pertanian yang kompeten dan profesional.
Dalam keterangannya, Adhis menyampaikan bahwa PKL ini menjadi salah satu bentuk kontribusi BBPP Ketindan dalam mendukung pengembangan SDM pertanian, terutama dalam mencetak generasi muda yang kompeten dan berdaya saing.
“Kami (BBPP Ketindan) berkomitmen memberikan pengalaman terbaik bagi mahasiswa PKL agar mereka siap memasuki dunia kerja dengan kompetensi yang kuat, unggul dan karakter profesional di bidang pertanian,” ujarnya.
Tidak hanya fokus pada keterampilan teknis di bidang pertanian, mahasiswa PKL juga dibekali dengan soft skill penting seperti kerja sama tim, kemampuan komunikasi, dan etika kerja yang bertujuan agar mahasiswa mampu beradaptasi dengan dunia kerja serta memiliki kepercayaan diri untuk membangun karier atau usaha mandiri disektor pertanian.
Melalui program PKL ini, diharapkan para mahasiswa tidak hanya menjadi lulusan yang berilmu, tetapi juga memiliki kesiapan mental, keterampilan, serta semangat untuk menjadi pelaku utama dan penggerak di sektor pertanian. Regenerasi petani muda pun menjadi salah satu tujuan strategis dari program ini mendorong munculnya profesional muda di dunia pertanian yang inovatif dan berdaya saing tinggi.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pemuda adalah kunci masa depan pertanian.
“Generasi muda menjadi penggerak ekonomi kerakyatan di daerah. Kementan akan melakukan pendampingan bagi generasi muda secara periodik agar generasi muda bisa bergerak di semua sektor pertanian. Yang terpenting mereka diorganize dan didukung segala sesuatunya,” tutur Amran.
Sementara itu hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti. Menurutnya, regenerasi petani sangat penting.
“Petani kita semakin berumur, sementara kebutuhan pangan terus meningkat. Mendorong regenerasi petani adalah langkah esensial untuk menyokong ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Program PKL ini juga menjadi langkah nyata BBPP Ketindan dalam mendukung regenerasi petani muda serta mendorong terbentuknya generasi profesional pertanian masa depan yang siap berinovasi dan bersaing secara global. Adhis Millia*
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com