Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Kementan Dorong Regenerasi Petani Dukung Ketahanan Pangan

Yeniartha
Oct 30, 2024

MALANG – Pemuda merupakan salah satu aset penting yang menjadi motor penggerak dalam mewujudkan kedaulatan pangan, karena di tangan pemudalah tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini.

Melalui kedaulatan pangan diharapkan bangsa Indonesia mampu mencukupi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri, mengatur kebijakan pangan secara mandiri, dan melindungi serta menyejahterakan petani sebagai pelaku utama usaha pertanian pangan.

Kementerian Pertanian terus menyiapkan petani-petani muda yang berkualitas sebagai upaya regenerasi petani muda. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, di berbagai kesempatan menekankan pentingnya peran generasi muda membangun pertanian Indonesia. Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua, sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit.

“Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Pemerintah saat ini tengah memberikan perhatian khusus pada sektor pertanian, walau sektor pertanian kurang diminati oleh generasi muda. Banyak dari mereka memandang pekerjaan di sektor pertanian sebagai sesuatu yang kotor, panas, dan kurang menjanjikan dari segi ekonomi. Namun, pemerintah ingin merubah pandangan ini karena sektor pertanian memiliki potensi besar dan keberlanjutannya, tentunya sangat vital untuk ketersediaan pangan.

Secara massif, pemerintah berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung agar generasi muda tertarik dan terlibat aktif dalam pertanian. Peningkatan teknologi pertanian, praktik berkelanjutan, dan inovasi diharapkan membuat sektor ini lebih menarik bagi generasi yang terkoneksi dengan teknologi dan informasi.

Tujuannya adalah agar generasi muda melihat pertanian bukan hanya sebagai pekerjaan biasa, tetapi juga sebagai kontribusi positif terhadap keberlanjutan dan ketahanan pangan nasional.

Salah satunya upaya yang dilakukan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT dibawah BPPSDMP untuk mendukung regenerasi petani dan meningkatkan minat para anak muda berwirausaha di bidang pertanian melalui program Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pemuda Tani yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya.

Setelah menyelenggarakan pelatihan ini, BBPP Ketindan juga mengevaluasi pasca dan dampak dari pelatihan kewirausahaan bagi pemuda tani dimulai dari tahun 2022 sampai tahun 2024. Evaluasi dilakukan secara online dan offline, untuk evaluasi online para alumni pelatihan mengisi kuesioner secara online, selanjutnya dilakukan evaluasi offline dimana para enumerator akan mewawancarai dan meninjau langsung lokasi usahatani.

Saat kegiatan offline, para enumerator berinteraksi langsung dengan alumni pelatihan, melihat sejauh mana perkembangan usaha, sekaligus melihat seberapa besar dampak dari materi-materi pelatihan yang sudah diberikan bagi usaha mereka.

Evaluasi dilakukan dari tanggal 8 sampai dengan 27 Oktober 2024 di 14 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur yakni Bangkalan, Bojonegoro, Gresik, Kediri, Batu, Lamongan, Malang, Mojoerto, Ngawi, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, dan Situbondo. Hasil dari evaluasi pasca diklat dan dampak ini akan menjadi masukan yang sangat berharga bagi BBPP Ketindan sebagai UPT Pelatihan dan regenerasi petani Indonesia di masa yang akan datang. Adhis Millia/ Yeniarta

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com

Similar Post