MERAUKE- Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, pada 24-26 Maret 2025 menggelar pelatihan Penyiapan Kompetensi bagi Brigade Pangan (BP) secara serentak di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Pelatihan yang dilaksanakan di lokasi kerja BP selama tiga hari ini bertujuan untuk membekali BP dengan kompetensi terstandar pada pengoperasian dan pengelolaan alat mesin pertanian (Alsintan), sebagai sarpras produksi dan usaha bidang jasa pelayanan.
Pelatihan Penyiapan Kompetensi bagi BP melanjutkan serangkaian kegiatan peningkatan kompetensi SDM pelaksana produksi di sentra-sentra Kawasan produksi pangan, supaya berperforma optimal di lapangan mendorong produktifitas pangan menuju capaian swasembada.
BBPP Ketindan menyelenggarakannya di 24 BP wilayah Distrik Merauke, Kurik, Malind, Semangga, dan Tanah Miring, Kab Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Papua Selatan ditunjuk sebagai salah satu kawasan sentra produksi pangan selain 11 wilayah lain seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, saat ini Indonesia dalam proses mencapai target swasembada pangan dengan melibatkan generasi muda sehingga dalam pelaksanaannya proses produksi pangan dan iklim agribisnisnya perlu dilakukan secara modern.
Menteri Amran juga menyebutkan bahwa petani milenial yang tergabung dalam Brigade Pangan akan diberikan bekal dan pelatihan khusus demi tercapainya swasembada pangan nasional.
“Pelatihan-pelatihan bagi BP dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan anggota brigade dalam mengatasi tantangan di sektor pangan, sehingga dapat berperan aktif dalam memastikan ketahanan pangan yang lebih mandiri dan berkelanjutan,” tegasnya di sela-sela Apel Siaga yang dihadiri oleh para petani, penyuluh pertanian, brigade pangan, jajaran TNI dan Polri.
Harapannya, sentra-sentra produksi pangan menjadi lumbung pangan nasional, dengan target swasembada empat tahun dari Presiden.
“Tapi kita optimis insyaallah kita bisa mewujudkannya lebih cepat, tentunya dengan dukungan semangat dan kinerja baik kita semua, pemuda-pemuda penerus bangsa di lapangan didampingi oleh penyuluh-penyuluh handal!” lanjut Mentan Amran.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga berupaya untuk menghidupkan iklim agribisnis modern yang berkelanjutan melalui korporasi-korporasi petani yang dikolaborasikan dengan sentra-sentra pasar dalam dan luar negeri, yang diharapkan menjadi daya tarik usaha bidang pertanian ke depan.
“Sektor pangan dan pertanian menjadi penguat utama ketahanan Indonesia, yang potensi bisnisnya diisi oleh generasi-generais muda, sehingga di negara kita tidak terjadi krisis pangan maupun tenaga kerja”, pungkasnya.
Sementara itu, terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan brigade pangan sudah terbentuk dibeberapa wilayah di Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman.
“Kami mengharapkan dukungan para penyuluh pertanian, sebagai ujung tombak untuk membantu mendorong dan mendiseminasikan inovasi kepada patani agar kesejahteran yang menjadi target utama dapat terwujud,” ungkapnya.
Nurul Qomariyah, Kepala BBPP Ketindan, menambahkan, pelatihan bagi BP dilaksanakan menggunakan metode On the Job Training (OJT), dilakukan secara langsung di lokasi kerjanya, sehingga secara nyata peserta menghadapi tantangan-tantangan di lapangan terkait pemanfaatan Alsintan supaya dapat digunakan dan dipelihara dengan baik mendukung produktivitasnya. Saptini Mukti Rahajeng*
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com