Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Pastikan Program Tepat Sasaran, Penyuluh Gresik Lakukan Monitorng dan Evaluasi

Yeniartha
Sep 02, 2025

GRESIK – Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) terus dikawal keberlangsungannya oleh penyuluh pertanian. Pada Senin (01/09/2025), penyuluh di Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) di Gapoktan Sidojangkung, Desa Sidojangkung yang saat ini menaungi enam kelompok tani dengan total 340 anggota aktif.

Sejak tahun 2011, Gapoktan Sidojangkung telah menerima dana PUAP yang disalurkan untuk mendukung pengembangan usaha tanaman pangan. Dana tersebut terus berkembang dan dimanfaatkan hingga saat ini.

Penyuluh pertanian Kecamatan Menganti, Rochani, menegaskan pentingnya pengawalan program agar dana PUAP benar-benar dimanfaatkan sesuai peruntukan dan memberi dampak nyata bagi petani.

“Monitoring ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pemanfaatan dana PUAP berjalan efektif. Kami berharap dana yang telah tersalurkan bisa memperkuat usaha tani, terutama pada sektor tanaman pangan untuk mendukung program pemerintah swasembada pangan,” ujar Rochani.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan juga menekankan pentingnya untuk berkolaborasi di sektor pertanian untuk mendukung swasembada pangan.

“Kita harus mampu swasembada pangan, namun ini membutuhkan kerja keras kita semua, dan kolaborasi semua pihak di sektor pertanian,” kata Mentan Amran.

Sejalan dengan arahan Mentan Amran, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga menuturkan bahwa penyuluh memiliki peran strategis sebagai motor penggerak pertanian bersama petani.

“Penyuluh adalah garda depan pembangunan pertanian. Dukungan mereka, ditambah semangat Babinsa dan Gapoktan, menjadikan program optimalisasi lahan lebih efektif. Mari terus kita perkuat pendampingan agar petani semakin mandiri dan sejahtera,” tegas Santi.

Ketua Gapoktan Sidojangkung, Ngatiwon, menyampaikan bahwa dana PUAP sangat membantu anggota dalam meningkatkan usaha agribisnis.

“Kami berterima kasih atas adanya program ini. Dana PUAP telah kami salurkan ke enam kelompok tani dengan fokus pada usaha tanaman pangan seperti padi dan jagung. Dengan pendampingan penyuluh, anggota lebih percaya diri mengembangkan usaha,” ungkap Ngatiwon.

Dalam kegiatan monev, penyuluh juga berdialog langsung dengan perwakilan kelompok tani untuk mendengar masukan dan kendala yang dihadapi. Beberapa petani mengungkapkan bahwa dana PUAP menjadi modal penting dalam pengadaan sarana produksi, meski masih diperlukan bimbingan dalam manajemen usaha dan pemasaran hasil panen.

Rochani menambahkan, peran penyuluh bukan hanya memantau, tetapi juga mendampingi petani agar lebih mandiri dalam mengelola usaha.

“Kami akan terus mendampingi, mulai dari perencanaan, pencatatan hingga pelaporan, agar program ini berjalan transparan dan akuntabel,” jelasnya. Rochani/ Asep Koswara*

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com

Similar Post