Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Jombang Panen Raya Padi, Bupati Warsubi Minta Bulog Serap Gabah Petani

Yeniartha
Apr 07, 2025

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang turut serta dalam Panen Raya Serentak yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (7/4). Bupati Jombang Warsubi, bersama jajaran Forkopimda dan kepala OPD terkait, hadir langsung di Desa Plosogeneng untuk melakukan panen raya simbolis.

Dalam acara tersebut, Warsubi yang akrab disapa Abah Warsubi, didampingi Wakil Bupati Salmanudin, Sekdakab Jombang Agus Purnomo, dan lainnya, turun langsung ke sawah menggunakan sabit dan mesin panen padi (Combine Harvester).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Much Rony, menjelaskan bahwa panen raya serentak di 14 provinsi ini adalah bentuk komitmen pemerintah untuk mempercepat swasembada pangan dan menghentikan impor beras.

“Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan semangat para petani untuk menanam padi,” ujarnya.

Kabupaten Jombang menargetkan peningkatan luas tanam padi menjadi 81.251 hektare pada tahun 2025. Target ini cukup menantang mengingat rata-rata luas tanam padi dalam 5 tahun terakhir hanya sekitar 72.758 hektare per tahun.

Pada musim tanam Oktober 2024 hingga Maret 2025, luas tanam padi di Jombang mencapai 43.045 hektare. Puncak panen diprediksi terjadi pada April, dengan luas lahan pertanian mencapai 17.000 hektare.

Pemerintah melalui Perum Bulog siap membeli gabah dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500/kg Gabah Kering Sawah. Selain itu, Kabupaten Jombang juga mengembangkan Budidaya Tanaman Sehat untuk efisiensi biaya dan pelestarian lingkungan.

Namun, banyak petani mengeluhkan harga gabah yang dibeli di bawah HPP oleh tengkulak. Abah Warsubi pun meminta Bulog untuk memfasilitasi pembelian hasil panen seluruh petani.

“Ada aduan petani, kalau harga gabah di bawah semestinya, itu sebab dijual ke tengkulak. Harapan kami Bulog dapat menjangkau seluruh petani,” tegasnya.

Abah Warsubi juga berkomitmen mendukung petani dengan fasilitas yang layak, termasuk rencana pengadaan listrik masuk sawah untuk irigasi perpompaan.

“Adanya listrik masuk sawah dapat menghemat 75 persen biaya produksi. Nanti kami akan komunikasikan dengan PLN,” jelasnya.

Sebagai informasi, Kabupaten Jombang memiliki potensi lahan baku sawah seluas 44.054 hektare, Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) seluas 38.247 hektare, dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) seluas 36.160 hektare.(*)

Diterbitkan di kabarbaik.co

Similar Post