SIDOARJO – Bulog kembali melakukan serap gabah secara langsung petani. Sejak bulan Maret 2025 lalu, Kelompok Tani (Poktan) Sri Sedono II di Kelurahan Urangagung, Kecamatan Sidoarjo, Jawa Timur, tengah melakukan panen raya hingga pertengahan April 2025. Penyerapan gabah oleh Bulog ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menjaga harga gabah tetap stabil selama musim panen raya.
Poktan Sri Sedono II menjadi salah satu poktan yang mendapatkan perhatian khusus berkat hasil panen yang berkualitas dan konsistensi dalam menjaga produktivitas. Dalam kegiatan serap gabah ini, Bulog membeli gabah petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yakni Rp 6.500 per kilogram untuk Gabah Kering Panen (GKP).
Berdasarkan catatan Bulog Sidoarjo, hingga pertengahan April ini, lebih dari 67,35 ton gabah telah berhasil diserap dari Poktan Sri Sedono II saja. Jumlah ini diperkirakan masih akan bertambah seiring proses panen yang belum sepenuhnya selesai.
Kepala Subdivre Bulog Sidoarjo, Lela Nurita, mengatakan bahwa program serap gabah ini merupakan program nasional yang ditugaskan pemerintah kepada Bulog dalam menjaga stok dan harga pangan.
“Kami menargetkan penyerapan gabah dari petani langsung sebanyak mungkin agar petani tidak dirugikan. Selain itu, ini untuk memastikan bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) tetap aman,” jelas Lela.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa penyerapan gabah petani secara maksimal dan tidak bermasalah oleh Bulog merupakan kunci untuk mewujudkan swasembada.
“Yang paling penting hari ini adalah serap gabah sebagai kunci untuk swasembada. Kenapa? Kalau serap gabah bermasalah, target swasembada juga akan terancam,” tegas Mentan Amran.
Sementara itu, terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, mengatakan, bahwa sekarang ini pemerintah sedang mendorong swasembada pangan sesingkat-singkatnya.
“Tentu saja kita berharap bahwa semua upaya-upaya kita di lapangan terutama penyuluh, petani yang memang sehari-harinya bekerja dilapangan, sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah, sinergi dengan TNI dan POLRI di lapangan. Ini akan mampu mewujudkan hasil yang menggembirakan tahun ini karena dari kegiatan-kegiatan program strategis yang di program pertanian yang dilakukan di 2024 yang lalu saat ini juga sudah kelihatan hasilnya yang dimana produksi meningkat,” jelas Santi.
Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Sidoarjo, Suci Fitri Ancat Pamungkas, dan penyuluh Wibi, Sitta Rakhmaniyah, selalu hadir dan mendampingi proses serap gabah.
“Kami dari penyuluh selalu memantau kondisi lahan, tanaman, dan pasca-panen. Tahun ini, produksi gabah Poktan Sri Sedono II cukup bagus, dan ini tentu tidak lepas dari kerja keras petani serta pendampingan intensif dari penyuluh,” kata Suci.
Ketua Poktan Sri Sedono II, Suroso, menyambut baik kebijakan ini dan mengapresiasi peran Bulog dalam mendukung keberlangsungan usaha tani.
“Alhamdulillah, hasil panen kami diserap langsung oleh Bulog dengan harga yang layak. Ini sangat membantu kami sebagai petani kecil,” ujar Suroso di sela-sela kegiatan serap gabah, Minggu (13/4/2025).
Babinsa Kelurahan Urangagung, Serka Sukaryono, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, menegaskan pentingnya sinergi antara TNI, pemerintah, dan petani dalam menjaga ketahanan pangan. Ia mengaku terus aktif terlibat dalam pengawasan dan pengamanan distribusi gabah dari lapangan ke gudang Bulog. Asep Koswara/Suci Fitri Acat*
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com