Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Kabupaten Sidoarjo Ajak KWT Dukung Swasembada Pangan

Yeniartha
Sep 21, 2024

SIDOARJO – Peningkatan kompetensi SDM di bidang pertanian menjadi salah satu fokus utama di Kementerian Pertanian. Pelatihan merupakan sarana meningkatkan kemampuan SDM dalam mendukung pekerjaan yang sedang digeluti. Hal ini berlaju juga pada bidang pertanian, dengan adanya pelatihan maka akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, profesionalisme, kemandirian dan daya saing SDM.

Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo melalui Bidang Pengembangan Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Pengendalian Bencana Pertanian bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan melaksanakan kegiatan Pelatihan Tematik Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang berlokasi di Balai Desa Kedungcangkring, Kecamatan Jabon. Pelatihan ini dilaksanakan pada 18/09/2024 dan diikuti oleh 25 orang anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) yang berasal dari KWT Handayani.

Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di Indonesia dimana melalui pemanfaatan pekarangan, diharapkan masyarakat dapat lebih mandiri dan berkontribusi terhadap keberlanjutan pangan. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan agar mencegah kelaparan dan stunting pada anak, meningkatkan ketersediaan pangan rumah tangga, meningkatkan aksesibilitas pangan rumah tangga, meningkatkan pendapatan rumah tangga, serta meningkatkan kesejahteraan dan gizi masyarakat.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (ASS) mendorong program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) untuk mewujudkan swasembada pangan. Kementerian Pertanian (Kementan) juga akan menambah bantuan benih ke tiap daerah.

“Program ini, Pekarangan Pangan Lestari, ini kita harus jalankan seluruh Indonesia,” ujar Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan, isu ketahanan pangan menjadi perhatian khusus pemerintah melalui agenda pembangunan nasional 2020-2024 dengan prioritas program peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan.

Disebutkan, perempuan memiliki peran penting dalam mewujudkan ketahanan pangan, pemenuhan gizi dan kesehatan keluarga. Di tangan seorang perempuanlah keputusan diambil, dalam hal memilih bahan pangan dan mengolahnya secara sehat.

“Hal ini menjadi penting karena kesalahan dalam proses pengolahan dan penyiapan bahan pangan pada tingkat rumah tangga akan menyebabkan menurunnya kuantitas dan kualitas gizi keluarga yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas ketahanan pangan,” ujar Santi.

Mewakil Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Ririn Budiarti, menyampaikan bahwa ketahanan pangan nasional dimulai dari ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Oleh karena itu, penting bagi suatu rumah tangga untuk dapat mengakses pangan dengan mudah dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki, sehingga pangan dapat tersedia setiap saat untuk kebutuhan keluarga melalui pemanfaatan lahan pekarangan.

Program P2L juga tidak hanya menjaga ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga, tapi juga dengan sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan dan gizi masyarakat khususnya dalam menciptakan percepatan zero stunting di suatu wilayah.

Dewi Melani, selaku widyaiswara BBPP Ketindan dalam penyampaian materinya menuturkan, “Dengan mengoptimalkan pekarangan, kita tidak hanya membantu keluarga untuk memiliki sumber pangan dan pendapatan, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang cara berbudidaya tanaman yang sehat, ramah lingkungan dan berkelanjutan.”

Para anggota KWT sangat antusias dalam menerima materi yang disertai dengan praktik pembuatan media tanam dan pestisida organik ramah lingkungan dengan memanfaatkan berbagai macam tanaman yang ada di sekitar wilayah Desa Kedungcangkring. Dewi Melani berharap, dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan anggota KWT di bidang pemanfaatan pekarangan sehingga kualitas dan kuantitas produk hasil pertanian yang dihasilkan memiliki nilai gizi tinggi, sehat, berkualitas dan berdaya saing serta dapat mendorong semangat anggota KWT untuk lebih kreatif dalam mengelola lahan pekarangannya.

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com

Similar Post