Pelatihan pendampingan manajemen pompanisasi di Kodim 0404 Muara Enim, Sumatera Selatan merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kapasitas personel TNI dalam hal ini Babinsa, dalam pengelolaan sistem pompanisasi di berbagai area operasional.
Kebijakan ini sejalan dengan program Kementerian Pertanian untuk memperkuat infrastruktur pertanian dan pengelolaan sumber daya air, khususnya dalam mendukung irigasi dan pengendalian banjir. Pelatihan ini merupakan sinergi Kementerian Pertanian dan TNI yang mencakup aspek teknis, manajerial, dan pemeliharaan, dengan tujuan menciptakan personel yang handal dalam pengoperasian serta pemeliharaan sistem pompa.
Pelaksanaan pelatihan di Kodim 0404 Muara Enim berjumlah 23 Babinsa yang berasal dari Koramil Megang sebanyak 14 orang, Muara Enim sebanyak 8 orang, dan Gelumbang sebanyak 1 orang pada 11/10/2024.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa program pompanisasi yang saat ini dijalankan bertujuan untuk peningkatan produksi pertanian.
“Program pompanisasi bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan pertuasan areal tanam. Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam,” tegas Mentan Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, berharap agar babinsa dan penyuluh dapat melakukan optimaslisasi pompanisasi,’ ujar Santi.
“Kita harus kerja keras karena masih ada daerah yang kekeringan, sehingga membutuhkan pompa. Rekan Babinsa bisa mengimplementasikan dengan baik, bisa menguasai filosofi penggunaan pompa, bagaimana melakukan perawatan dan juga modifikasi sehingga bisa dioptimalkan dengan pompa tersebut. Dari pelatihan ini dapat dipraktikkan langsung dalam melakukan pendampingan kepada petani yang harapannya dapat mewujudkan swasembada pangan,” imbuh Santi.
Tujuan utama dari pelatihan yang dilaksanakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT dibawah BPPSDMP, adalah untuk meningkatkan pemahaman teknis peserta dalam pengoperasian pompa, pemeliharaan rutin, serta penanganan perbaikan yang diperlukan.
Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam merancang strategi implementasi pompanisasi yang efektif dan berkelanjutan di wilayah tugas masing-masing. Dengan demikian, para personel dapat lebih optimal dalam menjalankan tugas pengelolaan sumber daya air, hal ini seperti ditegaskan oleh Nurul Qomariyah selaku Kepala BBPP Ketindan.
Komitmen peserta untuk mengikuti pelatihan ini sangat diharapkan. Disiplin dan keterlibatan penuh selama pelatihan akan menjadi kunci keberhasilan dalam menguasai materi. Pelatihan ini tidak hanya sekedar teori, tetapi juga akan diisi dengan praktik on job training langsung di lapangan.
Selain kemampuan teknis, pelatihan ini juga menekankan pentingnya komunikasi efektif di dalam tim. Setiap peserta diharapkan mampu berkomunikasi dengan jelas dan tepat, baik kepada atasan, rekan kerja, maupun pihak lain yang terlibat. Komunikasi yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa setiap tugas terkait pengelolaan pompa dapat dijalankan dengan lancar dan tanpa hambatan.
”Kolaborasi adalah kunci keberhasilan dalam manajemen pompanisasi. Pelatihan ini juga akan memfasilitasi diskusi dan kerja sama antar peserta, sehingga mereka bisa saling berbagi pengalaman dan solusi terhadap berbagai tantangan yang mungkin dihadapi di lapangan,”kata Asep sebagai widyaiswara yang mengajar pada pelatihan yang digelar di Kodim 0404 Muara Enim
Di era modern ini, teknologi memegang peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengoperasian pompa. Peserta pelatihan akan diperkenalkan pada teknologi terbaru dalam manajemen pompa, seperti sistem kontrol otomatis dan pemantauan jarak jauh.
”Pemanfaatan teknologi ini diharapkan dapat mengurangi intervensi manual dan mempercepat respon terhadap perubahan kondisi operasional,”pungkas Asep.
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com