WAYKANAN – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mempercepat pompanisasi di Provinsi Lampung sebagai solusi cepat dalam mengantisipasi kekeringan panjang akibat el nino berkepanjangan. Program pompanisasi terus digiatkan secara masif, terstuktur, serta sistematis untuk optimalisasi penyediaan air pada daerah pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimistis Indonesia akan mampu mencapai swasembada pangan dalam waktu kurang dari tiga tahun. Optimisme ini didorong oleh berbagai langkah strategis yang diambil pemerintah, termasuk program perluasan areal tanam (PAT) dan penerapan pompanisasi sebagai respons cepat menghadapi kekeringan panjang akibat el-nino.
“Insyaallah, dalam waktu tidak lebih dari tiga tahun, kita akan kembali swasembada. Pompanisasi ini dilakukan untuk memanfaatkan air sungai yang tidak pernah kering agar dapat dialirkan ke sawah,” ungkap Amran.
Pompanisasi merupakan upaya penyediaan pompa air untuk kebutuhan irigasi di lahan sawah pertanian para petani. Hal ini adalah lokus kebijakan pemerintah dalam mendukung petani menghadapi tantangan kekeringan yang belakangan masih terjadi di Indonesia.
Menindaklanjuti fenomena tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan pelatihan pendampingan manajemen pompanisasi yang digelar oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP ) Ketindan, selama tiga hari di Kodim 0427 Waykanan Lampung, pada 17-19 Oktober 2024 lalu yang diikuti oleh 168 Babinsa dari Kabupaten Waykanan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan terima kasihnya kepada TNI dalam hal ini Babinsa yang sangat rajin dan cekatan saat terjun ke lapangan. Dalam rangka meningkatkan produksi, produktifitas, menjamin ketersediaan pangan dalam upaya swasembada beras.
“Babinsa ini sangat rajin turun ke lapangan saat diminta melakukan pendampingan kepada para petani dan berkolaborasi yang baik dengan para penyuluh. Saat turun ke lapangan saya menemukan babinsa yang berkolaborasi bersama penyuluh dalam menghidupkan pompa,” kata Santi.
Sementara itu, Nurul Qomariyah Kepala BBPP Ketindan dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan manajemen pendampingan membangun pondasi dalam pelaksanaan tugas pendamping lapangan tim gugus pompanisasi.
Dalam kesempatan itu pula Komandan Kodim 0427/WK, Letkol Inf. Aan Fitriadi, dalam sambutannya memberikan semangat kepada para Babinsa yang hadir.
“Tugas kita sebagai Babinsa tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga harus berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui program PAT ini, sehingga program ini harus terus dikolaborasikan secara masif, terstuktur, sistematis” tegasnya.
Tuban, Widyaiswara BBPP Ketindan yang mengajar pada pelatihan ini, menegaskan pentingnya latihan ini.
“Pompanisasi sangat membantu dalam meningkatkan produksi pertanian. Dengan pendampingan Babinsa yang baik, petani dapat menggunakan teknologi ini secara optimal dan berkelanjutan,” ujarnya.
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com