KEBUMEN – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), terus memasifkan Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik), di antaranya melalui program Climate Smart Agirculture (CSA) Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).
Sebagaimana dilakukan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Adimulyo dan 5 poktan genta organik SIMURP bersama dengan Pemerintah Desa Tepak, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah yang menggalakkan produksi pupuk organik granul.
Melalui Genta Organik CSA SIMURP petani didorong agar mampu meningkatkan kapasitas (pengetahuan dan keterampilan) tentang gerakan pertanian cerdas iklim pro organik sehingga mampu meningkatkan produktifitas pertanian dengan tujuan menyuburkan tanah, menekan biaya produksi pertanian dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia dan menerapkan pertanian berkelanjutan ramah lingkungan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mengatakan bahwa satu tahun ini fokus pada produksi padi, jagung dan kedelai. Untuk menekan dulu impor agar bisa swasembada.
“Semua program yang baik akan kita lanjutkan. Kita sudah pernah swasembada dan harus kita capai kembali,” ujar Menteri Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan dalam upaya menjaga ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pangan. Salah satu upaya yang terus digalakkan ialah Genta Organik. Dengan tujuan di antaranya agar menyuburkan tanah-tanah Indonesia guna meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian.
“Genta organik merupakan salah satu upaya kita untuk menjaga kesuburan tanah, meningkatkan produksi dan mencapaib swasembada”. sebut Dedi.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Kabupaten Kebumen, Teguh Yuliono. Ia menyampaikan pentingnya pertanian organik dalam menjaga sekaligus meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian.
“Petani dianjurkan untuk bertani secara organik maupun semi organik, menggunakan pupuk organik dan pemupukan berimbang sebagai syarat baku perbaikan lahan, mengingat untuk sekarang tanah sudah semakin rusak dan bebal di karenakan terlalu banyaknya penggunaan pupuk kimia yang semakin merusak tanah,” ujarnya.
Koordinator BPP Kecamatan Adimulyo, Rosikah, mengatakan, demi mendukung upaya pemerintah swasembada produksi padi dan mensukseskan genta organik, maka BPP Adimulyo dan 5 poktan genta organik SIMURP bersama dengan Pemerintah Desa Tepak menggalakkan pembuatan pupuk organik granul.
“Demplot CSA SIMURP Genta organik yang dilaksanakan di Poktan Sumber Waras Desa Tepak yang dengan lahan seluas 1 ha menggunakan pupuk organik granul yang diproduksi di Desa Tepak,” ujar Rosikah dalam keterangannya, Jumat (1/3/24).
Genta organik yang dimulai dari Desa Tepak yang menggandeng praktisi, Tri Judy Sukartono, Assesor Metodologi Pertanian, Pertanian Organik Kementan, untuk memberikan pelatihan seputar pertanian organik. Selanjutnya diusulkan untuk membuat Desa Tepak yang berdaulat pangan dimulai dari pembuatan pabrik pupuk organik granul.
“Desa Tepak yang berdaulat pangan akan menjawab masalah pangan yang ada. Saya harap petani betul-betul mandiri karena saat ini petani tergantung dengan pupuk kimia. Dan kita akan merujuk pada satu kesepakatan bahwa pertanian harus dibangun oleh warga itu sendiri karena warga yang mengetahui ekologi desanya,” ujar Judy. Sebagai informasi,
Sampai saat ini pabrik pupuk organik di Desa Tepak telah berhasil memproduksi 16 ton pupuk organik granul. Pupuk organik granul digunakan untuk memenuhi pemupukan berimbang di semua poktan CSA dan non CSA di Desa Tepak yang dan desa- desa lain di wilayah Kecamatan Adimulyo, sehingga kebutuhan pupuk organik yang ramah lingkungan dan berkualtias di Desa Tepak yang Kecamatan Adimulyo dan desa di sekitarnya tercukupi.
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com