Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Pelatihan Agribisnis dan Urban Farming Inovatif Resmi Ditutup, Tingkat Kepuasan Peserta Capai 85 Persen

Najia
Dec 08, 2025

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan resmi menutup kegiatan Pelatihan Agribisnis dan Urban Farming Inovatif yang telah berlangsung selama sepuluh hari sejak 26 November sampai 5 Desember 2025. Penutupan dilakukan langsung oleh Kepala BBPP Ketindan melalui Zoom Meeting, sebagai bentuk dukungan penuh sekaligus memastikan seluruh peserta dapat mengikuti sesi penutupan tanpa hambatan.

Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, BBPP Ketindan bersinergi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat dalam penyelenggaraan pelatihan ini. Kegiatan diikuti oleh 15 peserta yang terdiri atas dosen dan pranata laboratorium pendidikan (PLP) dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari. Kolaborasi ini merupakan wujud komitmen bersama untuk meningkatkan kapasitas SDM pertanian, khususnya di wilayah Indonesia Timur.

Selama pelaksanaan, peserta mendapatkan pembekalan agribisnis modern dan urban farming inovatif, serta mengikuti praktik lapangan ke P4S Tani Makmur Pasuruan dan P4S Arjuna Flora Kota Batu. Kegiatan praktik menjadi salah satu sesi favorit karena memberikan pengalaman langsung mengenai pengelolaan usaha dan inovasi pertanian yang aplikatif.

Dalam sambutannya, Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, menekankan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pengembangan SDM pertanian agar lebih adaptif terhadap perubahan dan kebutuhan lapangan. Ia mengingatkan bahwa ilmu yang diperoleh harus diterapkan secara nyata di masyarakat, terutama dalam mendukung pembelajaran di satuan pendidikan serta mendorong inovasi pertanian. “Pelatihan ini bukanlah akhir, tetapi awal dari langkah nyata di lapangan. Teruslah mengembangkan ilmu, berani berinovasi, dan jangan takut mencoba. Setiap langkah kecil yang Anda lakukan hari ini akan menjadi pijakan besar bagi kemajuan pertanian di masa depan,” ujarnya.

Salah satu peserta, Fajar Dwi Aryani, menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan pengalaman yang sangat berharga.

“Kami senang mendapat ilmu baru, apalagi saat praktik lapang ke P4S Tani Makmur Pasuruan dan Arjuna Flora Batu. Wawasan kami bertambah, dan ilmu ini akan kami terapkan di masyarakat serta dalam pembelajaran kepada anak didik di Polbangtan Manokwari,” ungkapnya.

Menurutnya, pelatihan ini sangat membantu peserta memahami contoh konkret pengembangan agribisnis dan urban farming yang bisa diterapkan di wilayah masing-masing.

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan panitia, seluruh peserta mengisi instrumen evaluasi, menunjukkan tingkat partisipasi 100 persen.

Hasil penilaian menunjukkan bahwa 93,33 persen peserta merasa sangat terampil setelah mengikuti pelatihan, sementara satu peserta menyatakan masih perlu penguatan keterampilan. Terkait penyelenggaraan, 85,71 persen peserta menilai kegiatan ini sangat baik, sedangkan sisanya menilai cukup baik.

Peningkatan pengetahuan peserta terlihat signifikan dari hasil pretest dan posttest. Nilai rata-rata pretest sebesar 60,67 meningkat menjadi 91,95 pada posttest, sehingga terjadi peningkatan kompetensi sebesar 51,56 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan berjalan efektif, baik dari sisi metode pembelajaran, penyampaian materi, maupun praktik lapangan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menegaskan pentingnya peningkatan kualitas SDM sebagai kunci kemajuan sektor pertanian nasional.

“Kemajuan pertanian kita sangat bergantung pada kemampuan dan kompetensi SDM. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan dan pendidikan berkualitas,” tegasnya.

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, turut menyampaikan bahwa pendidikan dan pelatihan nonformal memiliki peran besar dalam meningkatkan kapasitas petani dan masyarakat pertanian.

“SDM memegang peranan penting dalam sektor pertanian karena menjadi faktor utama dalam peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan di Indonesia,” jelasnya.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta dapat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh sebagai kontribusi nyata dalam pengembangan pertanian di wilayah masing-masing.

Similar Post