Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan), menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Calon Asesor Akreditasi Pelatihan Bidang Pertanian bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada 15 – 17 September 2025.
Bimtek diikuti oleh 30 Widyaiswara yang berasal dari 10 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Pertanian Kementan. Mereka dipersiapkan menjadi calon asesor yang kompeten dalam melaksanakan proses akreditasi lembaga penyelenggara pelatihan pertanian dan akreditasi program pelatihan pertanian sesuai pedoman terbaru yang ditetapkan oleh pemerintah.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, akreditasi pelatihan dalam bidang pertanian merupakan langkah startegis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta kualitas pelayanan pelatihan.
“Dengan adanya akreditasi, kita memastikan bahwa para petani dan tenaga profesional mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan standar nasional dan internasional. Ini bukan hanya tentang meningkatkan keterampilan, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dalam industri pertanian kita. Saya berharap pelatihan yang terakreditasi ini akan mendorong inovasi dan produktivitas, serta mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Mentan Amran.
Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti pada kesempatan lain menambahkan, akreditasi pelatihan merupakan salah satu langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan sumber daya manusia di sektor pertanian.
“Dengan akreditasi ini, kita dapat memastikan bahwa pelatihan yang diberikan memenuhi standar kualitas yang diharapkan, sehingga peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relevan dan aplikatif,” ujar Santi.
Sementara itu Kepala Pusat Pelatihan, Tedy Dirhamsyah dalam sambutannya, menekankan pentingnya keberadaan asesor akreditasi pelatihan. Menurutnya, asesor berperan sebagai garda terdepan dalam memastikan mutu dan kualitas lembaga pelatihan agar mampu mencetak SDM pertanian yang unggul, adaptif, dan berdaya saing.
“Kementerian Pertanian berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelatihan. Asesor akreditasi harus memiliki integritas, ketelitian, dan pemahaman mendalam tentang instrumen akreditasi agar proses penilaian berlangsung objektif dan kredibel,” ujar Tedy.
Salah satu peserta dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Rivana Agustin, Rabu (17/09/2025) menuturkan,apa yang didapat selama tiga hari mengikuti bimtek secara hybrid learning.
“Kami mendapatkan materi terkait regulasi terbaru akreditasi, instrumen penilaian, teknik visitasi, hingga praktik simulasi penilaian instrument, serta penyusunan laporan hasil asesmen. Kegiatan ini juga dirancang interaktif dengan metode pembelajaran yang menekankan pada studi kasus, simulasi visitasi, dan diskusi kelompok,”ungkap Rivana.
Selain itu, peserta juga dibekali wawasan mengenai standar mutu pelatihan di era digital, termasuk bagaimana lembaga pelatihan pertanian dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran, dokumentasi, dan evaluasi akreditasi.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, para calon asesor yang lulus nantinya dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjaga mutu lembaga pelatihan pertanian di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi Kementerian Pertanian untuk mencetak SDM pertanian yang profesional, mandiri, dan berdaya saing global.