BONDOWOSO – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tangsil bersama Mitra PT. BCA (Benih Citra Asia), kembali menggelar kegiatan temu lapang, Jum’at (16/05/2025).
Kegiatan difokuskan pada diseminasi teknologi benih padi HIBRIDA BCA 21 F1 di lahan Lutfiyanto, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Subur I B, Kelurahan Tenggarang, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso.
Kegiatan ini digagas dalam rangka mendukung pelaksanaan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2025 tentang percepatan peningkatan produksi pangan nasional berbasis inovasi dan teknologi.
Benih padi Hibrida BCA 21 F1 sendiri merupakan varietas benih padi hibrida baru yang dikembangkan oleh produsen benih nasional PT. Benih Citra Asia adalah untuk menjawab tantangan produksi pertanian di tengah perubahan iklim dan keterbatasan lahan. Benih ini telah melalui uji adaptasi di berbagai wilayah dan menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Temu lapang dirancang sebagai media pertukaran informasi dan pengetahuan antara penyuluh, petani, peneliti, serta pihak swasta yang terlibat dalam pengembangan benih. Kegiatan ini sekaligus menjadi sarana evaluasi awal terhadap kesiapan petani mengadopsi teknologi benih padi hibrida BCA 21 F1.
Pemanfaatan teknologi di bidang pertanian menjadi perhatian Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman yang menegaskan bahwa transformasi pertanian berbasis teknologi menjadi salah satu prioritas utama dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Chuk Sunardi, Koordinator BPP Tangsil yang menjadi tim teknis kegiatan temu lapang, menjelaskan bahwa kegiatan temu lapang bukan sekadar seremoni.
“Ini momentum penting untuk menyatukan pandangan antara pelaku pertanian, penyuluh, dan mitra pengembang teknologi,” ujarnya.
Menurut Chuk, Poktan Subur I B dipilih karena dinilai aktif, terbuka terhadap inovasi, dan memiliki rekam jejak penerapan teknologi baru dalam praktik budidaya. Kelompok ini sebelumnya juga telah bekerja sama dalam program demplot padi unggul.
Kegiatan pelaksanaan temu lapang BPP Tangsil merupakan hasil Koordinasi lintas lembaga, termasuk dengan pihak kecamatan, kelurahan, Babinsa dan Babinkamtibmas. Penataan lahan demplot dan persiapan materi visual juga disiapkan seoptimal mungkin.
”Dengan benih ini, kita berharap produktivitas petani bisa naik sekitar 30-40 %, dibandingkan varietas lokal yang biasa mereka gunakan, yang nanti akan di buktikan di ubinan pada saat panen,” jelas Fahri Rizal, Manager Mitra PT. BCA Area Jawa, Bali, NTB dan NTT.
Kegiatan temu lapang tersebut dihadiri oleh penyuluh BPP Tangsil, untuk meningkatkan kapasitas SDM sebagi bagian dari jejaring diseminasi, untuk mendorong agar hasil dari kegiatan ini bisa diikuti replikasi di wilayah kerja lainnya. Dihadiri juga oleh kelompok-kelompok tani di wilayah BPP Tangsil dan sekitarnya sebagai pelaku utama dan beberapa pemilik kios pertanian sebagai pelaku usaha.
Dalam kegiatan penyuluhan, penyuluh akan memberikan edukasi teknis terkait pemilihan benih, perlakuan benih sebelum tanam, hingga pengelolaan tanaman terpadu (PTT) agar potensibenih padi HIBRIDA BCA 21 F1 dapat tercapai optimal.
“Diseminasi bukan hanya mengenalkan benih, tapi menyampaikan seluruh paket teknologi pendukungnya,” tegas Chuk.
Sebagai bentuk keberlanjutan, akan dilakukan pendampingan intensif pasca-temu lapang kepada petani yang tertarik menanam benih padi HINRIDA BCA 21 F1 dalam skala lebih luas. Data hasil panen akan didokumentasikan sebagai bahan evaluasi dan publikasi.
Hal ini juga sejalan dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya fungsi koordinatif dan kolaboratif yang dijalankan oleh penyuluh. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan swasembada pangan sangat bergantung pada kecepatan aksi di lapangan serta keakuratan data yang dilaporkan.
“Setiap penyuluh memiliki peran strategis bukan hanya dalam mendampingi petani, tetapi juga menjadi penghubung langsung antara kebijakan pusat dan implementasi teknis,” tegasnya. Chuk Sunardi/Asep Koswara*
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com