Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Tingkatkan Literasi Teknologi Pertanian, Penyuluh Bersama TNI dan Petani Laksanakan Studi Tiru

Yeniartha
May 24, 2025

TABANAN – Subak Bengkel, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, menjadi lokasi studi tiru alat dan mesin pertanian (alsintan) yang digelar Dinas Pertanian Kota Denpasar, Jumat (23/05/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh penyuluh pertanian, perwakilan kelompok tani, serta unsur TNI, dengan fokus pada inovasi penggunaan drone untuk praktik budidaya pertanian. Rombongan yang berjumlah 40 orang disambut hangat oleh Kelompok Tani Subak Bengkel yang telah memanfaatkan teknologi drone untuk penyemprotan dan pemupukan lahan pertanian.

Menurut Koordinator Penyuluh Dinas Pertanian Kota Denpasar, Lilis Dewi, studi tiru ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan literasi teknologi di kalangan penyuluh dan petani.

“Kami melihat Subak Bengkel berhasil memanfaatkan teknologi drone secara optimal. Ini sangat inspiratif dan akan kami dorong untuk diadopsi di Denpasar,” ungkap Lilis.

Lilis menambahkan, ke depan Dinas Pertanian Kota Denpasar akan memfasilitasi pelatihan drone bagi kelompok tani yang berminat.

“Kami akan mulai dari kelompok-kelompok binaan yang sudah siap mental dan organisasinya,” ucapnya.

Ia juga mengapresiasi sinergi dengan TNI yang dinilai sangat positif. “Peran TNI bukan hanya di keamanan, tapi juga mendukung pertanian. Ini patut ditiru,” tambahnya.

Pemanfaatan teknologi di bidang pertanian menjadi perhatian Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman yang menegaskan bahwa transformasi pertanian berbasis teknologi menjadi salah satu prioritas utama dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan, dengan penerapan teknologi cerdas dalam pertanian, diharapkan para petani dapat mengoptimalkan hasil panen, mengurangi kerugian akibat faktor cuaca, serta memanfaatkan sumber daya alam secara lebih efisien.

Kegiatan studi tiru diawali dengan presentasi singkat dari pengurus Subak Bengkel mengenai sejarah penggunaan drone di subak tersebut, dan dilanjutkan dengan demonstrasi pengoperasian drone penyemprot cairan pestisida.

“Awalnya kami ragu, tapi setelah didampingi penyuluh dan mencoba sendiri, hasilnya nyata. Hama bisa ditekan, tenaga hemat, selain itu lebih aman dan cepat. Dulu kami dibantu program dari dinas dan didampingi penyuluh dalam penggunaan awal,” tegas Boki, pengurus Subak Bengkel.

Pihak Subak Bengkel juga menekankan pentingnya pelatihan rutin dan keberadaan operator khusus dalam mengelola drone.

“Tidak semua petani langsung bisa, perlu proses. Tapi ini investasi jangka panjang,” imbuh Boki.

Babinsa Kodim 1611 Badung, yang turut hadir dalam kegiatan ini juga menyampaikan dukungan terhadap modernisasi pertanian. Serka Daniel Yunias Nesimase yang selama ini terlibat dalam pendampingan ketahanan pangan, menyebut teknologi drone sejalan dengan arah pembangunan pertanian modern.

“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Kolaborasi TNI, petani, dan penyuluh akan memperkuat ketahanan pangan nasional. Drone ini jadi bukti bahwa pertanian kita bisa maju,” ujar Daniel.

Ia juga menambahkan bahwa TNI siap mendukung pelatihan di wilayah Denpasar jika dibutuhkan.

“Kami siap kerjasama, apalagi kalau menyangkut ketahanan pangan,” tambah Daniel.

Selama kegiatan, peserta studi tiru terlihat antusias mengikuti jalannya simulasi. Mereka berdiskusi langsung dengan operator drone dan melihat bagaimana perangkat tersebut diatur melalui aplikasi pada ponsel.

Dengan semangat kolaboratif, penyuluh, petani, dan TNI bertekad untuk mewujudkan pertanian modern, mandiri, dan berkelanjutan demi ketahanan pangan Bali ke depan. Lilis/Asep*

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com

Similar Post