Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Perkuat Konsolidasi, Kementan Percepat Swasembada Pangan

Najia
Sep 16, 2025

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber (BPPSDMP) menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) Evaluasi Kinerja Brigade Pangan, Program Oplah 2024 serta Strategi Percepatan Tanam dan Tutup Tanam Brigade Pangan Bulan September 2025 dan Evaluasi Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Program LTT dan Brigade Pangan, Sabtu,(13/9/2025) di Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian, Bogor.

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Badan PPSDMP, Plt. Sekretaris Badan PPSDMP, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Kepala Pusat Penilaian dan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pertanian, Kepala UPT lingkup BPPSDMP, Kepala Bagian Umum Kantor Pusat dan UPT Badan PPSDMP, Kepala Tata Usaha lingkup Kantor Pusat Badan PPSDMP, Ketua Kelompok Substansi lingkup Kantor Pusat dan UPT Badan PPSDMP, Ketua Tim Kerja lingkup Kantor Pusat dan UPT Badan PPSDMP, dan Koordinator Penyuluh Pertanian.

Dalam arahannya, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti yang didampingi oleh Plt. Sekretaris Badan PPSDMP, Nurul Qomariyah, menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektoral untuk memastikan program Brigade Pangan (BP) dapat berjalan optimal.

Menurutnya, keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada kesiapan sumber daya manusia (SDM) serta komitmen semua komponen dari puslat, pusdik, pusluh, dan seluruh UPT dalam mengoptimalkan lahan pertanian.

Kepala Badan PPSDMP juga menambahkan, bahwa perlunya SK Penyuluh Pendamping BP agar segera diterbitkan dalam mendukung Brigade Pangan untuk optimasi lahan di lokasi OPLAH.

Sejalan dengan arahan Kepala BPPSDMP, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan), Tedy Dirhamsyah, menuturkan, bahwa jika berbicara Brigade Pangan, maka yang dibahas adalah ekosistem lengkap.

“Tidak cukup hanya alat dan infrastruktur, tetapi juga perlu dukungan manajemen lahan dan peningkatan kompetensi petani maupun penyuluh,” ujarnya.

Sementara itu, Plt. Sekretaris Badan PPSDMP, Nurul Qomariyah, mengatakan, bahwa, semua UPT harus segera menetapkan strategi penetapan serapan anggaran dan optimasi lahan yang masih belum zona hijau sehingga akhir musim tanam pada September sudah terealisasi 85%.

“Strategi ini diharapkan dapat mempercepat koordinasi antar daerah, sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku utama di lapangan,” tegas Plt. Sekretaris Badan PPSDMP.

Nurul juga menambahkan, bahwa melalui kegiatan Rapim ini, diharapkan semua UPT mendorong Brigade Pangan mampu menjadi motor penggerak dalam peningkatan produksi pangan nasional, sejalan dengan agenda pemerintah dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan.

Dalam kegiatan ini juga disampaikan hasil kinerja penyuluh melalui e-Pusluh yang perlu ditingkatkan lagi untuk mendorong dan memacu petani mau tanam segera setelah panen untuk meningkatkan produksi. Beberapa strategi dilakukan mulai apel bersama penyuluh setiap pagi, PJ Kabupaten maupun Provinsi selalu mendorong kinerja penyuluh dalam memotivasi petani untuk tanam, serta melaporkan capaian tanam harian sebagai bentuk monitoring dan evaluasi capaian tanam terhadap target yang telah ditentukan.

Hal ini seperti optimisme Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terhadap ketahanan pangan nasional khususnya dalam upaya mewujudkan swasembada beras tanpa impor pada tahun ini.

“Target dari Bapak Presiden, awal rencana kita swasembada empat tahun, kemudian tiga tahun. Mudah-mudahan tahun ini tidak ada impor,” ucapnya.

Mentan juga mengungkapkan bahwa stok beras nasional saat ini telah mencapai lebih dari 4 juta ton.

Selain kegiatan evaluasi, juga dilaksanakan penandatanganan komitmen Keterbukaan Informasi Publik oleh Kepala BPPSDMP, Plt. Sekretaris PPSDMP, Kapusluh, Kapusdik dan Kapuslatan. Tuban/Junni Fardiana*

Similar Post