LOMBOK BARAT – Upaya meningkatkan produktivitas pertanian di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus diperkuat. Pada Rabu (27/08/2025), dilakukan monitoring Program Optimalisasi Lahan di Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
Kegiatan ini melibatkan Babinsa Kodim Mataram, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Banyu Urip, serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Berkah Subur sebagai pelaksana utama.
Monitoring dilakukan untuk memastikan program optimalisasi lahan berjalan sesuai arahan pemerintah, baik dari sisi teknis pengolahan tanah, pola tanam, maupun pengendalian hama terpadu. Kehadiran Babinsa bersama penyuluh menjadi bukti komitmen kuat dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) pertanian untuk mendukung upaya swasembada pangan.
“Kita harus mampu swasembada pangan, namun ini membutuhkan kerja keras kita semua, dan kolaborasi semua pihak di sektor pertanian,” kata Mentan Amran.
Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti. Ia menilai peran penyuluh sangat strategis sebagai motor penggerak petani.
“Penyuluh adalah garda depan pembangunan pertanian. Dukungan mereka, ditambah semangat Babinsa dan Gapoktan, menjadikan program optimalisasi lahan lebih efektif. Mari terus kita perkuat pendampingan agar petani semakin mandiri dan sejahtera,” tegasnya.
Perwakilan Babinsa Kodim Mataram menegaskan bahwa TNI selalu siap mendukung program pertanian. Bahwa kehadiran Babinsa bersama penyuluh dan petani untuk memastikan program bisa berjalan lancar. Dan optimalisasi lahan bukan hanya soal produksi, tapi juga menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Sementara itu, PPL Desa Banyu Urip, Syarif menyampaikan bahwa lahan di wilayah Gerung memiliki potensi besar jika dikelola secara maksimal.
“Kami melihat semangat Gapoktan Berkah Subur sangat tinggi. Dengan sinergi ini, hasil pertanian di Banyu Urip bisa lebih meningkat,” jelasnya.
Ketua Gapoktan Berkah Subur turut mengapresiasi dukungan semua pihak. Menurutnya, program optimalisasi lahan sangat membantu petani dalam mengakses teknologi, benih unggul, serta penerapan pola tanam yang lebih efektif.
Monitoring ini menjadi momentum mempererat sinergi antarinstansi dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Pemerintah berharap, program optimalisasi lahan di Desa Banyu Urip dapat menjadi model pemberdayaan petani berbasis kebersamaan, gotong royong, serta penerapan teknologi pertanian modern. Syarif/ Asep*
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com