Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Sertifikasi Penyuluh Pertanian: 15 Peserta Bojonegoro, Dinyatakan Kompeten Sebagai Fasilitator Pemula

Najia
Dec 06, 2025

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan resmi menutup rangkaian kegiatan Sertifikasi Penyuluh Pertanian bagi Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Kabupaten Bojonegoro pada Rabu (3/12/2025). Kegiatan yang berlangsung sejak 1–3 Desember 2025 tersebut diikuti oleh 15 peserta dan seluruh peserta dinyatakan Kompeten sesuai skema Penyuluhan Pertanian: Fasilitator Pemula.

Penutupan kegiatan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, di antaranya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Zaenal Fanani, Ketua TUK BBPP Ketindan Djoko Witono, Koordinator Widyaiswara BBPP Ketindan, Diana Triswaningsih, serta perwakilan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kementerian Pertanian, Sheila Fanie Putri.

Pada kesempatan tersebut, Kepala BBPP Ketindan, yang diwakili oleh Kepala Bagian Umum, Ema Ernawati, memberikan sambutan penutupan, dan menyampaikan bahwa sertifikasi merupakan langkah strategis dalam memastikan profesionalisme penyuluh pertanian, khususnya bagi pengelola P4S sebagai mitra strategis dalam pemberdayaan petani.

“Sertifikasi ini tidak hanya menilai kemampuan teknis, tetapi juga memperkuat komitmen bahwa penyuluhan pertanian adalah profesi yang membutuhkan standardisasi, integritas, dan kapasitas yang terus berkembang,” jelasnya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah mengikuti proses sertifikasi dengan penuh kesungguhan.

“Semoga pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dapat diterapkan dalam mendukung kegiatan penyuluhan di lapangan serta membawa petani Bojonegoro menuju pertanian yang lebih maju, mandiri, dan modern,” tambahnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa SDM pertanian adalah kunci percepatan pembangunan pertanian Indonesia, terutama untuk mencapai target swasembada pangan sesuai amanah Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

“Penyuluh pertanian yang profesional akan menjadi penggerak utama di lapangan. Karenanya peningkatan kapasitas SDM harus terus dilakukan secara berkesinambungan,” tegas Mentan.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan PPSDMP, Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa peningkatan kapasitas SDM dapat dilakukan melalui berbagai jalur, baik pendidikan, pelatihan vokasi, maupun sertifikasi profesi.

“Sertifikasi profesi, khususnya bagi penyuluh, adalah langkah penting untuk memastikan kualitas, profesionalitas, dan daya saing SDM pertanian Indonesia,” ujarnya.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, BBPP Ketindan melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang diikuti oleh seluruh peserta. Hasilnya menunjukkan tingkat kepuasan yang sangat baik terhadap pelayanan panitia maupun fasilitas asesmen.

Dari evaluasi pelayanan administrasi dan panitia, 66,67 persen peserta menyatakan pelayanannya sangat baik, sedangkan sisanya, 33,33 persen, menilai dalam kategori baik. Sementara itu, pada aspek fasilitas asesmen, 60 persen peserta menilai pelayanannya sangat baik, dan 40 persen lainnya memberikan penilaian baik.

Dengan hasil keseluruhan yang menyatakan semua peserta kompeten, mereka berhak memperoleh sertifikat resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). BBPP Ketindan berharap kompetensi ini dapat memperkuat P4S sebagai pusat inovasi, pembelajaran, dan penggerak perubahan di tingkat petani.

Similar Post