Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Kerjasama Kementan dan TNI Tingkatkan Produktivitas Pertanian di OKU Melalui Pompanisasi

Yeniartha
Oct 20, 2024

OKU TIMUR – Swasembada pangan merupakan tujuan semua masyarakat di Indonesia agar negara ini dapat aman tentram dan sejahtera dari krisis pangan. Untuk mencapai swasembada pangan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mencanangkan salah satu adalah pompanisasi. Untuk mendukung program ini maka Kementan menyelenggarakan pelatihan pendampingan manajemen pompanisasi bagi Babinsa.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mengajak para petani di seluruh daerah untuk memanfaatkan program pompanisasi yang disiapkan pemerintah dalam mengantisipasi kemarau panjang. Menurutnya, pompanisasi dapat memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif.

“Program pompanisasi bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan pertuasan areal tanam. Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam,” tegas Mentan Amran.

Badan Penyuluhan dan pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan pelatihan pendampingan manajemen pompanisasi secara hybrid pada 11-13 Oktober 2024. Pelatihan yang dilaksanakan oleh UPT Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan digelar selama tiga hari di Kodam II Sriwijaya Sumatera Selatan, yang bertempat di Kodim 0403 /OKU. Peserta berjumlah 120 Babinsa yang berasal dari OKU sebanyak 7 orang, OKU Timur sebanyak 89 orang, dan OKU Selatan sebanyak 24 orang.

Dalam pembukaan pelatihan, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, berharap agar babinsa dan penyuluh dapat melakukan optimalisasi pompanisasi.

“Kita harus kerja keras karena masih ada daerah yang kekeringan, sehingga membutuhkan pompa. Rekan Babinsa bisa mengimplementasikan dengan baik, bisa menguasai filosofi penggunaan pompa, bagaimana melakukan perawatan dan juga modifikasi sehingga bisa dioptimalkan dengan pompa tersebut. Dari pelatihan ini dapat dipraktikkan langsung dalam melakukan pendampingan kepada petani yang harapannya dapat mewujudkan swasembada pangan,” imbuh Santi.

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam merancang strategi implementasi pompanisasi yang efektif dan berkelanjutan di wilayah tugas masing-masing. Dengan demikian, para personel dapat lebih optimal dalam menjalankan tugas pengelolaan sumber daya air, hal ini seperti ditegaskan oleh Nurul Qomariyah selaku Kepala BBPP Ketindan.

Dengan adanya pelatihan ini para tim pendamping lapangan akan mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan serta siap mencari solusi permasalahan yang ada di lapangan.

”Kolaborasi adalah kunci keberhasilan dalam manajemen pompanisasi. Pelatihan ini juga akan memfasilitasi diskusi dan kerja sama antar peserta, sehingga mereka bisa saling berbagi pengalaman dan solusi terhadap berbagai tantangan yang mungkin dihadapi di lapangan,”kata Saeroji sebagai widyaiswara yang mengajar pada pelatihan.

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com

Similar Post