KOTA BATU – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Good Agricultural Practices di Best Academy Beji, Junrejo, Kota Batu pada (07/05) lalu, yang diikuti oleh 60 peserta kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) yang akan menerima bantuan benih bawang merah.
Kegiatan bimtek dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu, Heru Yulianto, dan dihadiri oleh Kabid DPKP, fasilitator BBPP Ketindan, Saeroji, serta semua penyuluh wilayah kecamatan Junrejo dan petani penerima bantuan benih bawang merah.
Heru Yulianto mengatakan bahwa tujuan dilaksanakan bimtek adalah untuk meningkatkan kompetensi petani dalam menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) bawang merah agar pendapatan petani meningkat.
“Bimtek ini kami selenggarakan untuk memastikan bahwa petani yang mendapatkan bantuan baik umbi maupun benih bawang merah nanti melaksanakan budidaya yang baik dengan menerapkan GAP agar hasilnya nanti tinggi dengan kualitas maupun kuntatitas yang sangat baik,” jelasnya.
Seperti dikatakan juga oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang menekankan pentingnya peningkatan kompetensi SDM dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian Indonesia.
“Kemajuan pertanian kita sangat bergantung pada kemampuan dan kompetensi SDM. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan dan pendidikan berkualitas,”tegas Mentan Amran.
Hal ini juga disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, bahwa peningkatan kompetensi SDM ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan kemampuan aparatur negara.
“Kami ingin meningkatkan kemampuan SDM untuk mendukung pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing,”kata Santi.
Melalui kegiatan bimtek ini, para peserta antusias mendengarkan paparan yang disampaikan para fasilitator.
“Banyak sekali permasalahan yang dihadapi para petani dalam melakukan budidaya bawang merah mulai bagaimana cara yang paling baik dalam pembibitan, penanganan hama penyakit yang menyerang tanaman pada saat pembibitan serta pengelolaan budidayanya,”jelas Saeroji selaku fasilitator.
“Kami menekankan pada peserta bimtek bahwa dengan menerapkan GAP atau pedoman budidaya yang baik maka permasalahan yang sekarang dihadapi oleh para petani, akan teratasi tanpa mengeluarkan biaya yang banyak,” imbuh Saeroji. Saeroji*
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com