PASURUAN – Tercapainya produktivitas yang tinggi dan berkualitas tidak lepas salah satunya dari pentingnya pengelolaan pH tanah dalam budidaya tanaman. Pada Praktik Kompetensi Penyuluhan Pertanian (PKPP), pengelolaan pH tanah menjadi topik utama. Kegiatan PKPP merupakan praktik dari pelatihan dasar bagi penyuluh pertanian ahli yang digelar Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan.
PKPP dilaksanakan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada 12-21 Juli 2025 yang dibagi di dua tempat yakni Desa Gambiran, Kecamatan Prigen, dan Desa Ngerong, Kecamatan Gempol.
Kegiatan PKPP yang bertempat di Desa Ngerong, Minggu (20/7/2025), dihadiri oleh perwakilan kelompok tani dari berbagai desa di Kecamatan Gempol, serta penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang aktif mendampingi petani di wilayah tersebut. Para peserta menerima materi dengan tema “Pengaruh pH Tanah terhadap Pertumbuhan Tanaman” yang dipaparkan secara interaktif oleh peserta pelatihan. Materi yang disampaikan menggarisbawahi betapa krusialnya peran pH tanah terhadap berbagai aspek pertumbuhan tanaman, di antaranya ketersediaan unsur hara yang sangat dipengaruhi oleh tingkat keasaman atau kebasaan tanah, aktivitas mikroorganisme tanah, dampak langsung terhadap tanaman, mulai dari pertumbuhan kerdil hingga gejala keracunan akibat ketidakseimbangan pH, serta pengaruh pemupukan yang dapat menaikkan atau menurunkan pH tanah.
Dalam penyampaiannya, peserta pelatihan menekankan pentingnya petani memahami dan memantau pH tanah secara berkala. Dengan pendekatan yang edukatif dan praktis, penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam menjaga kesuburan tanah, serta mendukung produktivitas pertanian berkelanjutan.
Para petani yang hadir dalam kegiatan penyuluhan, merespon positif, karena informasi yang disampaikan sangat relevan dengan permasalahan yang dihadapi petani di lapangan.
“Materinya sangat membuka wawasan kami. Selama ini kami belum terlalu memperhatikan pH tanah, padahal ternyata sangat berpengaruh terhadap hasil panen,” ujar Agus salah satu perwakilan kelompok tani yang hadir.
Melalui kegiatan seperti ini, BBPP Ketindan terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak penyuluh pertanian yang tidak hanya kompeten secara teori, tetapi juga mampu berkontribusi nyata dalam pengembangan pertanian di tingkat akar rumput. Peningkatan SDM tetap menjadi prioritas dari Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDM).
Seperti dikatakan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang menekankan pentingnya peningkatan kompetensi SDM dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian Indonesia.
“Kemajuan pertanian kita sangat bergantung pada kemampuan dan kompetensi SDM. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan dan pendidikan berkualitas,” kata Mentan Amran.
Hal ini juga disampaikan oleh Kepala BPPSDMPP, Idha Widi Arsanti, bahwa bahwa SDM memegang peranan penting dalam sektor pertanian karena menjadi faktor utama dalam peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan di Indonesia.
“Pasalnya, penyuluh menjadi garda terdepan dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditas yang berdaya saing guna mewujudkan pencapaian swasembada pangan,” tegas Santi. Solikin/Humas BBPP Ketindan*
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com