Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Tingkatkan Produktivitas, Petani dan Penyuluh Kabupaten Trenggalek Lakukan Tanam Serempak

Najia
Apr 22, 2025

Petani di wilayah pesisir Pantai Kuyon, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur tengah bersiap menghadapi musim tanam padi. Persiapan dilakukan secara intensif oleh berbagai kelompok tani (poktan), termasuk Poktan Sejahtera, dengan dukungan dari penyuluh pertanian dan pemerintah daerah Trenggalek, Senin (21/04/2024).

Musim tanam kali ini menjadi momentum penting bagi para petani di wilayah pesisir, yang selama ini dihadapkan pada tantangan unik seperti kadar salinitas tinggi dan terbatasnya sumber air tawar. Salah satu fokus utama dalam persiapan adalah pengolahan lahan secara menyeluruh agar lahan pertanian siap ditanami benih padi unggulan yang telah disiapkan oleh petani.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa inovasi dalam sektor pertanian sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, meningkatkan produktivitas, dan memastikan ketahanan pangan nasional.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa pihaknya terus meningkatkan kompetensi penyuluh melalui pelatihan dan pendampingan.

“Peran penyuluh pertanian sangat penting dalam mempercepat pencapaian swasembada pangan. Pemerintah daerah dan penyuluh harus bersinergi melalui adopsi teknologi dan peningkatan kapasitas SDM pertanian,” ujar Santi.

Poktan Sejahtera menjadi pionir di kawasan pesisir yang mengedepankan sinergi antara petani, penyuluh, dan pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Trenggalek. Ketua Poktan Sejahtera, Supriyanto, menyampaikan bahwa proses pengolahan tanah telah dimulai sejak akhir Maret dengan melibatkan seluruh anggota kelompok .

“Kami memanfaatkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dari dinas, dan sekarang masuk pada tahap pemupukan dasar,” jelasnya.

Dalam musim tanam ini, varietas padi yang digunakan adalah Inpari 32 dan Sunggal, dua varietas yang sudah teruji ketahanannya terhadap penyakit dan toleransi terhadap kondisi lingkungan pesisir.

Penyuluh pertanian lapangan (PPL) Kecamatan Panggul, Hendrawan Sulaksono, mengakui bahwa daerah pesisir memiliki karakteristik unik yang harus dipahami dengan pendekatan khusus.

“Padi bisa tumbuh di lahan pesisir asal pengelolaan air dan jenis varietasnya disesuaikan. Kami terus memberi pendampingan teknis kepada petani untuk mitigasi risiko,” ungkap Hendrawan.

Salah seorang petani, Samin, yang memiliki sawah seluas 0,5 hektare, mengatakan bahwa tantangan terbesar bagi dirinya adalah cuaca yang tidak menentu dan serangan tikus. “Awal tahun kemarin hujan terus, sekarang tiba-tiba panas. Tikus juga sering menyerang tanaman muda,” kata Samin.

Sebagai solusi, petani kini membuat pagar plastik dan memasang perangkap untuk tikus secara kolektif, serta mengikuti jadwal tanam serempak untuk memutus siklus hama. Kegiatan tanam serempak dijadwalkan akan dilakukan pada awal Mei, dengan harapan padi bisa dipanen pada akhir Agustus hingga awal September.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Trenggalek, Imam Nurhadi, mendukung petani pesisir dan akan terus meningkatkan penyediaan benih bersertifikat serta bantuan pupuk bersubsidi.

Di sisi lain, pemerintah saat ini juga menggalakkan inovasi budidaya padi hemat air inovasi ini sangat cocok diterapkan dilahan pertanian didaerah pesisir serta inovasi teknologi budidaya melalui aplikasi pertanian digital yang bisa digunakan petani untuk konsultasi dan pantau perkembangan tanaman.

Similar Post