Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan visi pembangunan pertanian yaitu terwujudnya pertanian tangguh untuk memantapkan ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian serta peningkatan kesejahteraan petani. Oleh karena itu kehadiran penyuluh pertanian sangat dibutuhkan untuk meningkatkan sumber daya manusia khususnya petani.
Salah satu strateginya dengan meningkatkan kompetensi kerja penyuluh pertanian adalah melalui penyelenggaraan Pelatihan Dasar bagi Penyuluh Pertanian Ahli.
Kegiatan diselenggarakan dengan metode blended learning di salah satu UPT Pelatihan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan pada tanggal tanggal 22 s.d 31 Agustus 2024 secara online melalui zoom meeting dilanjutkan 3 s.d 13 September 2024 secara offline di BBPP Ketindan - Malang.
Pelatihan Dasar bagi Penyuluh Pertanian Ahli diikuti 33 penyuluh pertanian yang berasal dari Provinsi Bali, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara dan Papua ini, digelar guna meningkatkan profesionalisme dan memberikan wawasan berpikir secara komprehensif bagi penyuluh pertanian.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya Program Kementerian Pertanian dalam mendukung para petani di seluruh Indonesia.
“Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberikan akses terhadap pengetahuan, teknologi, dan pendampingan yang mereka butuhkan. Kami percaya bahwa melalui program dari kementerian pertanian, para petani dapat lebih produktif dan mampu meningkatkan taraf hidup mereka,” tegas Mentan Amran.
Senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, yang menekankan peran penting program-program pemerintah dalam mendukung petani di Indonesia.
“Kami terus berupaya untuk memberdayakan petani melalui berbagai program pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan. Program-program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petani, sehingga mereka dapat mengoptimalkan potensi pertanian di daerah masing-masing dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” jelas Santi.
Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, menyampaikan bahwa peran penyuluh pertanian sebagai fasilitator, motivator dan sebagai penggerak usaha pertanian merupakan titik sentral penyuluhan pertanian.
“Peran penyuluh pertanian menjadi strategis dalam memfasilitasi proses pemberdayaan pertanian. Oleh karena itu peningkatan kemampuan penyuluh pertanian menjadi sangat penting dan harus terus ditingkatkan,” tandas Nurul.
Salah satu materi pelatihan yang disampaikan saat pelatihan Dasar bagi Penyuluh Pertanian Ahli yaitu mengenai media penyuluhan pertanian dengan harapan peserta mampu membuat dan menggunakan media penyuluhan pertanian dalam bentuk tercetak dan terproyeksi.
Materi tesebut disampaikan oleh Widyaiswara dan Pranata Humas BBPP Ketindan, Nunung Nurhadi, Rivana Agustin, dan Yeniarta Margi Mulya. Penyampaian materi mencakup jenis dan karakteristik media penyuluhan, pemilihan media, cara pembuatan media penyuluhan pertanian dalam bentuk tercetak dan terproyeksi.
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com