Ditengah tantangan global yang semakin kompleks, ketahanan pangan menjadi isu krusial bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Menghadapi situasi ini, peran generasi muda semakin penting dalam memastikan ketersediaan dan keberlanjutan pangan di masa depan.
Kamis (5/9/2024) Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menerima kunjungan studi dari SD Al-Irsyad Al Islamiyyah sebanyak 53 siswa yang didampingi oleh 4 guru sekolah.
Tujuan kegiatan tersebut, untuk mengenalkan pertanian kepada anak usia dini mulai dari pengenalan tanaman, pengenalan bagian tubuh tanaman, perkembangbiakan serta cara bercocok tanam dalam hal ini tanaman cabai.
Kegiatan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, yang terus mendorong generasi muda untuk berperan aktif dan proaktif dalam memajukan pertanian Indonesia.
"Indonesia, khususnya sektor pertanian, sangat membutuhkan ide-ide baru yang segar dan kreatif dari anak muda agar produk-produk pertanian semakin bernilai tambah dan berdaya saing di pasar global,” kata Amran.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda di sektor pertanian.
“Saat ini, petani-petani kita sudah semakin tua, sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah mengapa, sangat penting mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.
Kunjungan diterima oleh Ali Sutopo, widyaiswara pengampuan budidaya pertanian serta petugas lahan, Yuandika. Semua siswa diajak berkeliling lahan mulai kebun buah naga, selanjutnya ke greenhouse strawberry dan tomat sebagai pengenalan tanaman dalam greenhouse. Selain itu anak-anak diberikan pembekalan materi mengenai tanaman cabai ditambah praktik langsung pemindahan tanaman cabe dari persemaian ke polibag ukuran 20 x 20 cm dengan media tanam yaitu campuran tanah, sekam dan pupuk kandang.
Melalui kunjungan ini, Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, berharap agar anak-anak dapat mengembangkan kecintaan dan apresiasi terhadap alam maupun pertanian serta proses yang terlibat dalam menanam tanaman. Memahami bagaimana cara menanam tanaman sehingga bisa membuat mereka lebih menghargai makanan yang dimakan setiap hari. Selain itu pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berkebun di rumah atau dalam pemahaman tentang makanan dan pertanian secara umum.
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com