JEMBRANA – Puluhan siswa Taman Kanak-Kanak (TKK) Kemala Bhayangkari 8 Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, semangat mengikuti kegiatan panen jagung yang dilaksanakan di hamparan kebun jagung Desa Tegalbadeng Barat, Kecamatan Negara, Jumat (16/5/2025).
Kegiatan edukatif ini tak hanya menjadi pengalaman baru bagi anak-anak, namun juga menjadi momentum penting dalam mengenalkan dunia pertanian sejak usia dini.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan generasi muda adalah ujung tombak kemajuan Indonesia.
“Sekarang generasi muda adalah generasi yang harus kita persiapkan untuk mengawal Indonesia menjadi negara emas. 20 tahun kemudian mereka yang akan memimpin republik ini. Kita harapkan mereka lebih baik dan lebih hebat dari kita,” ujarnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.
“Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.
Yang menarik, kegiatan ini turut dihadiri oleh Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, dan juga perwakilan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, Penyuluh Pertanian Kecamatan Negara, serta Koordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten Jembrana yang mendampingi siswa di lapangan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program edukasi pertanian usia dini yang digagas oleh Polres Jembrana bersama Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana serta stakeholder terkait. Tujuannya adalah menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap sektor pertanian serta menanamkan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan sejak usia dini.
“Bagaimana kita kemudian meramu ketahanan pangan ini tidak hanya untuk kita yang dewasa, tetapi juga untuk penerus kita,” ujar AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati dalam sambutannya.
Para siswa terlihat antusias memanen jagung satu per satu. Sambil mendengarkan penjelasan ringan dari para guru dan penyuluh pertanian, tawa dan rasa penasaran anak-anak menambah semarak suasana panen.
Menurut Koordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten Jembrana, I Dewa Nyoman Darmayasa, memperkenalkan dunia pertanian sejak dini sangat penting dalam membentuk karakter dan kesadaran anak-anak terhadap pangan dan lingkungan.
“Melalui kegiatan seperti ini, anak-anak belajar bahwa bertani itu menyenangkan, penting, dan bermanfaat. Ini juga bagian dari upaya regenerasi petani di masa depan,” ujar Dewa.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga mengajarkan nilai-nilai seperti kerja keras, ketekunan, dan kepedulian terhadap lingkungan dan akan terus dikembangkan, sebagai upaya mengenalkan pertanian sejak usia dini diharapkan mampu mencetak generasi yang sadar pangan dan peduli terhadap sektor agraris.
Beberapa anak bahkan mengungkapkan keinginannya menjadi petani saat besar nanti.
“Kalau besar aku mau jadi petani jagung!” seru Putu, salah satu siswa TK, sambil memamerkan jagung hasil panennya.
Melalui kolaborasi lintas sektor ini, diharapkan tumbuh benih-benih petani muda di masa depan yang siap meneruskan perjuangan menjaga ketahanan pangan bangsa. Jembrana telah membuktikan bahwa mengenalkan pertanian sejak usia dini bisa dimulai dengan cara yang menyenangkan dan bermakna. Dewa/Asep*
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com