Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

UPT Kementan Gelar In House Training Sukseskan Program Pompanisasi

Yeniartha
Sep 15, 2024

MALANG – Saat ini pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) sedang menggalakkan program Perluasan Areal Tanam (PAT) untuk meningkatkan produksi tanaman pangan, utamanya padi. PAT merupakan instruksi Menteri Pertanian melalui Kepmentan No. 243/2024 tentang Satgas Antisipasi Darurat Pangan, untuk menambah luas wilayah tanam. Untuk mendorong capaian PAT, Kementan menetapkan tiga langkah strategis yaitu optimalisasi lahan rawa, pompanisasi, dan penanaman padi gogo dengan tumpang sisip.

Dalam rakornas pengendalian inflasi di Istana Negara, Jakarta, Juni lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pengecekan seluruh sungai di Indonesia dan dilakukan pemasangan pompa, untuk memenuhi kebutuhan air bagi lahan-lahan sawah tadah hujan yang kering akibat gelombang panas ekstrim. Menindaklanjuti arahan presiden, beberapa waktu lalu Kementan melalui Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan), Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) telah menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) Pompanisasi bagi Aparatur, untuk mendukung optimalisasi pendampingan gerakan pompanisasi oleh petani di lapangan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, terus menekankan bahwa program Kementan saat ini bertujuan untuk peningkatan produksi pertanian.

Ia menegaskan bahwa program pompanisasi ini merupakan langkah konkret yang dilakukan Kementan untuk menjawab tantangan krisis pangan global dan perubahan iklim yang berdampak pada produksi padi.

“Pompanisasi adalah solusi tepat untuk memastikan ketersediaan air di lahan pertanian, terutama di musim kemarau. Dengan pelatihan ini, kita siapkan SDM yang lebih siap mengelola teknologi tersebut, guna meningkatkan produksi padi nasional,” ujar Amran.

Amran menilai pompanisasi mampu membantu mencegah gagal panen akibat kekurangan air, yang sering kali menjadi ancaman bagi lahan pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menjelaskan bagian dari upaya BPPSDMP dalam mensukseskan program Menteri Pertanian dalam rangka peningkatan produktivitas padi nasional dengan meningkatkan kompetensi tenaga aparatur dalam hal ini widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh melalui TOT Pompanisasi.

“Pelatihan ini bertujuan untuk membekali aparatur dengan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi pompanisasi. Kami berharap para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk mendukung percepatan peningkatan produksi padi,” jelas Santi.

Sebagai salah satu UPT peserta, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan kemudian menindaklanjuti kegiatan TOT dengan melakukan In-House Training pada Jum’at (13/9/2024), serta persiapan penyelenggaraan pelatihan pendampingan dan bimbingan teknis di lapangan. Kegiatan In-House Training diselenggarakan secara hybrid dan diikuti oleh seluruh Widyaiswara, bidang penyelenggara pelatihan, serta bidang program kerjasama dan evaluasi.

Dalam In House Training ini, materi disampaikan oleh Widyaiswara BBPP Ketindan peserta TOT Pompanisasi, Saptini Mukti Rahajeng dan Ali Sutopo, dengan materi Pengenalan Pompa Air Irigasi, Pengoperasian, Pemeliharaan, dan Perawatan Pompa Air Irigasi, serta Penanganan Masalah (Trouble shooting) Pompa Air Irigasi. Harapannya, seluruh pihak terkait penyelenggaraan pelatihan di BBPP Ketindan bersiap mendukung suksesnya program PAT melalui realisasi pompanisasi di lapangan.

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com

Similar Post