Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai salah satu UPT di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian senantiasa melakukan berbagai upaya dalam rangka dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), terutama dalam meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, dan integritas pelayanan publik di sektor pertanian sesuai standar ISO 9001: 2015 tentang Sistem Manajemen Mutu dan ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan.
Pada 23/10/2024 bertempat di Aula BBPP Ketindan diselenggarakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) ISO 9001: 2015 dan ISO 37001:2016 yang dihadiri oleh seluruh pegawai baik ASN dan Non ASN. Kegiatan ini merupakan bagian dari siklus perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) yang diamanatkan dalam kedua standar tersebut, dengan tujuan untuk mengevaluasi efektivitas sistem manajemen yang diterapkan, sekaligus mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan.
Selain itu juga merupakan komitmen BBPP Ketindan, untuk lalu beroperasi sesuai dengan standar mutu yang tinggi serta menjunjung tinggi integritas dalam menjalankan tugasnya. Implementasi ISO 9001:2015 dan ISO 37001:2016 di BBPP Ketindan menjadi bagian integral dari upaya untuk mendukung program pembangunan pertanian yang berkelanjutan, berintegritas, dan bebas dari penyuapan.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian. Karenanya sudah seharusnya SDM pertanian memiliki kualitas yang mumpuni.
“Empat kunci yang perlu dipegang teguh agar SDM kita menjadi mumpuni, diantaranya ialah bekerja yang terbaik, fokus, cepat, dan berorientasi hasil,” terang Mentan Amran.
Mentan Amran juga secara konsisten mengingatkan semua pegawai di lingkup Kementan untuk memberantas praktik korupsi kolusi dan nepotisme (KKN).
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widhi Arsanti menyampaikan, SDM memegang perang yang sangat penting dalam perkembangan pertanian, karena menjadi faktor utama dalam peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan dan pengembangan SDM merupakan kunci untuk menghadapi tantangan pertanian.
Dengan adanya SDM yang unggul maka bisa menciptakan sebuah sinergitas mewujudkan lingkungan birokrasi yang sehat tentunya didukung pula oleh sistem pemerintahan yang baik.
“Salah satu indikator lembaga pemerintahan yang baik ialah mampu menerapkan Reformasi Birokrasi. Reformasi birokrasi dan SMAP memiliki kaitan erat dalam upaya menciptakan birokrasi yang bersih dan bebas dari penyuapan,”jelas Santi.
Dalam kegiatan RTM, dibahas beberapa hal diantaranya hasil capaian sasaran mutu dan pemaparan hasil audit internal ISO 9001:2015 serta sasaran manjeman anti penyuapan dan hasil audit internal ISO 37001:2016, hasil audit internal dan status tindakan perbaikan dan pencegahan, serta diskusi, saran dan masukan dari seluruh pegawai demi perbaikan kedepan.
Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah dalam arahannya mengenai kebijakan jangka panjang dan jangka pendek ISO 9001:2015 dan ISO 37001:2016 yang harus kita capai bersama sesuai dengan visi misi balai.
“Menjadi lembaga yang terpercaya oleh masyarakat luas yang akan menggunakan kita, terbaik yaitu pelayanan yang kita berikan kepada seluruh pengguna layanan kita, menjadi Center of excellent, sehingga mewujudkan SDM Pertanian yang professional dan melakukan budaya anti korupsi dengan mencegah, mengantisipasi korupsi, memberantas sehingga tidak terjadi penyuapan,” tegas Nurul Qomariyah selaku Kepala BBPP Ketindan sekaligus Top Management.
Nurul menambahkan, bahwa BBPP Ketindan harus menjadi lembaga yang terakreditasi, meningkatkan jejaring kerjasama dengan berbagai stakeholder baik pemerintah maupun swasta, mensinergikan kegiatan balai dengan kemajuan teknologi.
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com