Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

UPT Pelatihan Kementan Dorong Efektivitas Programa Penyuluhan di Kabupaten Malang

Najia
Dec 05, 2025

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, memberikan penguatan kapasitas kepada penyuluh pertanian se-Kabupaten Malang dalam kegiatan Pengesahan Programa Penyuluhan Pertanian, yang dilaksanakan di Kantor Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang. Kegiatan ini diikuti oleh 33 Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dari seluruh kecamatan di Kabupaten Malang, Rabu (3/12/2025).

Kegiatan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang menegaskan pentingnya perencanaan dan evaluasi dalam penyelenggaraan program pertanian.

“Penyuluh pertanian adalah ujung tombak keberhasilan program pemerintah. Setiap rencana yang disusun hanya akan efektif apabila penyuluh hadir mendampingi petani dan memastikan pelaksanaannya sesuai kebutuhan lapangan. Penyuluh juga merupakan mata dan telinga pemerintah, sehingga perencanaan harus selalu diikuti pengawasan dan pendampingan yang kuat di tingkat akar rumput,”jelas Mentan Amran.

Senada dengan arahan Mentan Amran, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, turut memberikan penegasan mengenai peran strategis penyuluh pertanian dan pentingnya programa sebagai pedoman kerja.

“Penyuluh pertanian adalah ujung tombak pembangunan pertanian. Mereka menjadi penghubung utama antara teknologi, inovasi, dan petani. Programa penyuluhan harus disusun secara cermat, terarah, dan berbasis data. Evaluasi programa menjadi kunci untuk memastikan setiap kegiatan benar-benar memberikan dampak bagi kesejahteraan petani,”tutur Santi.

Pada kegiatan Pengesahan Programa Penyuluhan Pertanian ini, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang, Avicenna M. Saniputera, menegaskan pentingnya peran penyuluh di lapangan. Ia menyampaikan, jika penyuluh pertanian memiliki peran yang sangat vital.

“Penyuluh harus tetap dekat dengan petani, hadir mendampingi usaha tani, serta memberikan solusi yang cepat dan tepat. Ketika penyuluh berada di tengah petani, programa penyuluhan akan berjalan lebih efektif dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,”ungkap Avicenna.

Penguatan yang diberikan dalam kegiatan ini berfokus pada evaluasi programa penyuluhan pertanian, yaitu proses penilaian terhadap kesesuaian rencana penyuluhan dengan pelaksanaannya di lapangan. Evaluasi menjadi instrumen penting untuk melihat keberhasilan, menemukan hambatan, serta menentukan perbaikan yang diperlukan agar penyuluhan semakin efektif dan relevan dengan kebutuhan petani.

Materi penguatan disampaikan oleh Widyaiswara BBPP Ketindan, Laila Nuzuliyah, yang menjelaskan pentingnya evaluasi programa sebagai upaya memastikan bahwa penyuluhan berjalan sesuai target, berbasis data, dan menghasilkan rekomendasi yang dapat digunakan untuk penyempurnaan programa pada tahun berikutnya. Ia juga menekankan penggunaan indikator input–proses–output–outcome serta teknik analisis evaluasi yang disesuaikan dengan kebutuhan wilayah binaan.

Para Koordinator BPP menyambut baik kegiatan ini karena dinilai relevan dengan tantangan penyuluhan di lapangan. Mereka berharap penguatan kapasitas seperti ini terus dilaksanakan secara berkesinambungan agar kemampuan penyuluh dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan penyuluhan semakin matang serta mampu menjawab kebutuhan petani di wilayah kerja masing-masing.

Kegiatan penguatan evaluasi programa ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan profesionalitas penyuluh di Kabupaten Malang. Melalui pemahaman evaluasi yang lebih terstruktur dan berbasis data, penyuluh diharapkan mampu menjalankan programa secara lebih terukur, adaptif, serta menghasilkan dampak nyata bagi produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.

Similar Post