HULU SUNGAI SELATAN – Program Kementerian Pertanian dalam rangka menjaga ketahanan pangan bagi 282 juta jiwa rakyat Indonesia tak pernah surut.
Hal ini sejalan dengan program Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang mencanangkan program pompanisasi sebagai upaya akselerasi untuk meningkatkan peluasan areal tanam (PAT) padi.
Program pompanisasi ini diharapkan dapat menjadi solusi cepat bagi petani dalam meningkatkan indeks pertanaman (IP), dari satu kali tanam menjadi dua, atau bahkan dari dua menjadi tiga kali tanam dan dalam menghadapi ancaman darurat pangan di masa depan dimana Kementerian Pertanian telah menyiapkan 50 ribu unit pompa yang akan dipasang di seluruh sentra produksi pangan.
Selanjutnya, Menteri Amran mengajak para petani di seluruh daerah untuk memanfaatkan program pompanisasi yang disiapkan pemerintah dalam mengantisipasi el nino panjang.
“Pompanisasi ini bisa memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif,”jelas Menteri Amran.
Dukungan terhadap Program Kementan dalam hal ini Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) telah diwujudkan melalui sinergi antara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan dengan TNI melalui Pelatihan Manajemen Pendampingan Pompanisasi bagi Tim Gugus Tugas/Pendamping Lapangan khususnya Bintara Pembina Desa (Babinsa) di wilayah Kalimantan Selatan.
Hal ini sebagai wujud komitmen Kementan untuk terus mendukung peningkatan produksi padi di berbagai wilayah dalam antisipasi darurat pangan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa fasilitasi teknologi, penelitian penerapan dapat dilakukan dengan harapan ekspansi pertanian dapat di lakukan.
“Keyakinan ini dapat di dorong dengan didistribusikannya pompa, sehingga produktivitas dapat meningkat, pertanaman menjadi optimal serta hasil produksi meningkat. Program utama tidak hanya alsintan yang didistribusikan, namun rekan-rekan babinsa dan penyuluh dapat melakukan optimaslisasi pompanisasi,”kata Santi.
Pelatihan yang dibuka serentak secara online oleh Kepala BBPP Ketindan Nurul Qomariyah, juga dihadiri oleh Panglima Komando Daerah Militer VI/Mulawarwan diwakili Pabandya Wanwil Sterdam VI Mulawarman Mayor Arh Muhammad Nanang Rudiyanto dan Panglima Komando Daerah Militer II/Sriwijaya,dalam hal ini diwakili Pasi Wanmil Rem 043/ Gatam Mayor Caj Rahmat TW.
Nurul Qomariyah dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar pelatihan manajemen pendampingan pompanisasi ini mampu meningkatkan kapasitas dan kompetensi tim satgas pangan, khususnya Babinsa dan pendamping lapangan serta meningkatkan kualitas pengelolaan pendampingan program pompanisasi.
“Babinsa harus dapat berkolaborasi dengan baik bersama Penyuluh Pertanian untuk mensukseskan program pompanisasi ini,” jelasnya.
Selain itu, Nurul Qomariyah juga turut menyampaikan apresiasi kepada para Babinsa dan mengingatkan untuk terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam kegiatan pompanisasi sehingga dapat melaksanakan pendampingan lapangan tim gugus tugas pompanisasi.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini diantaranya dilaksanakan di Kodim 1002 Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tanggal 16-18 Oktober 2024 yang diikuti oleh 54 peserta terdiri dari 35 orang Babinsa berasal dari Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah, dan 19 orang Babinsa dari Kodim 1001/Hulu Sungai Utara.
Pada kesempatan yang sama Mayor Inf Moh. Alip Suroso selaku Kasdim Kodim 1002/ Hulu Sungai Tengah menyampaikan bahwa kerjasama dalam bidang pengawalan program pertanian telah ini telah beberapa kali dilakukan, dan pelatihan ini sangat penting bagi Babinsa untuk meningkatkan kompetensinya dalam kegiatan pendampingan di lapangan khususnya melalui brigade pompa.
“Diharapkan para Babinsa memiliki Integritas diri yang lebih baik termasuk memberikan pelayanan sehingga menciptakan nilai dan bermanfaat bagi orang lain setelah mengikuti pelatihan ini” ujar Pasiter Kodim 1002/ Hulu Sungai Tengah Kapten Inf. Subhan. Pelatihan ini mencakup materi kebijakan Program Perluasan Areal Tanam (PAT), Pengoperasian, Pemeliharaan, dan Perbaikan Pompa, Komunikasi Efektif, Teknik Pendampingan, Komitmen Berlatih, serta Rencana Implementasi.
Diterbitkan di lajurpertanian.com