BANYUWANGI – Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam budidaya padi modern, sebanyak 40 petani anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Rejeki dari Desa Cluring Kecamatan Cluring Banyuwangi melaksanakan kegiatan studi tiru ke Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Tani Makmur di Desa Gladak Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, pada Selasa (13/5/2025). Kegiatan ini difasilitasi oleh penyuluh pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Cluring.
Tujuan utama studi tiru ini adalah untuk melihat langsung praktik budidaya padi yang efisien dan berorientasi hasil, khususnya pemanfaatan alsintan dan manajemen tanam yang terorganisir.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengatakan penguatan SDM harus dilakukan untuk memperkuat sektor pertanian, sekaligus mendukung upaya mencapai swasembada pangan.
“Kita harus mampu swasembada pangan. Namun, ini membutuhkan kerja keras kita semua, dan kolaborasi dari semua pihak di sektor pertanian,” ujar Mentan Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyatakan bahwa penguatan kelembagaan ekonomi petani sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan, terutama dalam menghadapi tantangan pertanian modern.
Ketua Gapoktan Sri Rejeki, Lulus Prastiya Hadi, menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya petani Cluring untuk memperbaiki metode budidaya mereka.
“Di Cluring kami masih banyak mengandalkan teknologi budidaya konvensional. Setelah melihat langsung penggunaan alsintan di Rogojampi, kami semakin yakin bahwa efisiensi kerja dan hasil panen bisa lebih ditingkatkan,” kata Lulus.
Koordinator BPP Kecamatan Cluring sekaligus penyuluh pertanian Desa Cluring, Margawati Nur Wulandari menambahkan bahwa dengan semakin berkurangnya tenaga kerja di sektor pertanian, serta program percepatan tanam padi mendukung swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah, optimalisasi pemanfaatan alsintan perlu ditingkatkan dan dikelola dengan manajemen yang baik.
Penyuluh pertanian Desa Gladag Rogojampi, Robbie Alfis Syahrial mengungkapkan bahwa UPJA Tani Makmur yang ada di Desa Gladag Kecamatan Rogojampi telah menerapkan sistem pelayanan berbasis kebutuhan petani.
“UPJA kami tidak hanya menyewakan alat, tapi juga mendampingi petani mulai dari perencanaan tanam hingga panen. Petani yang didampingi lebih cepat mengadopsi teknologi karena didukung penuh oleh kelembagaan,” jelas Robbie.
Terpisah, Koordinator BPP Rogojampi, Feby Cahayaningrum, menyambut baik kegiatan studi tiru ini dan berharap akan menjadi sinergi antar wilayah untuk saling belajar dan berkembang bersama.
“Kami terbuka untuk berbagi. Studi tiru semacam ini bisa menjadi awal kolaborasi. Kalau ada yang mau belajar, kami siap terlibat. Harapan kami, ilmu yang diperoleh tidak hanya berhenti di sini, tapi benar-benar diterapkan di lapangan,” ujar Feby.
Salah satu peserta studi tiru, Suwadi, mengaku terinspirasi dengan semua kegiatan yang ada di UPJA Tani Makmur. Salah satunya sistem tanam menggunakan mesin rice transplanter terutama kecepatan kerja rice transplanter yang dilihatnya.
Selain demonstrasi teknologi, para peserta juga diajak berdiskusi mengenai manajemen UPJA, pencatatan administrasi, tarif sewa alat, mekanisme perawatan rutin alsinta Margawati/Asep Koswara*
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com