Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, melaksanakan kunjungan kerja di Jawa Timur. Dalam kunjungan tersebut, Ia menggelar Apel Siaga Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) di Kodam V Brawijaya, Surabaya. Apel siaga ini ditujukan sebagai upaya peningkatan luas tanam dan poduksi pertanian melalui kegiatan pompanisasi. Di hari pertama kunjungan ini, Ia menggelar Apel Siaga Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) di Kodam V Brawijaya, Surabaya.
Apel yang dipimpin langsung oleh Mentan Amran dihadiri oleh berbagai pihak antara lain (PJ. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono), Pangdam V/Brawijaya (Mayjen TNI Rafael Granada Baay), Wakapolda Jawa Timur, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Pertanian dari seluruh Kabupaten di Jawa Timur, serta Kepala UPT Kementan di Jawa Timur termasuk Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan, beberapa usulan terkait upaya meningkatkan ketahanan pangan yang disampaikan oleh Pangdam dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim telah diterima pihaknya.
"Diharapkan Pemprov Jatim bersinergi dengan TNI, Polri dan Kejaksaan dalam melakukan pengawasan pangan, serta ikut serta dalam ketahanan pangan," kata Amran.
Amran membeberkan sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional, Provinsi Jawa Timur memiliki kurang lebih 380.000 hektar tadah hujan. Dirinya pun optimistis jika sistem pompanisasi mampu memaksimalkan penanaman di 300.000 hektar lahan maka Jawa Timur dipastikan bisa menutupi 50% kebutuhan beras nasional yang beberapa tahun belakangan dipenuhi dari impor.
"Ini kami pasang pompa, sehingga yang tadinya tanam satu kali bisa jadi tiga kali. Artinya kita bisa capai nanti dari Jawa Timur saja target kenaikan mencapai 2.000.000 ton minimal 1.000.000 ton itu bisa menutupi 50% impor kita hanya dari satu provinsi" jelas Amran.
Dalam kegiatan tersebut, Mentan Amran mendistribusikan bantuan pompa kepada petani di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur sejumlam 3.700 unit dan alat mesin pertanian lainnya. Bantuan pompa tersebut senilai Rp. 113,9 Milyar, dengan cakupan area yang diairi diperkirakan seluas 60.165 ha. Sebagai bentuk komitmennya dalam mendukung upaya peningkatan produksi pertanian di Jawa Timur.
“Program pompanisasi dan optimalisasi lahan menjadi salah satu kebijakan strategis Kementerian Pertanian untuk mengatasi penurunan produksi komoditas pangan dan menghadapi tantangan darurat pangan. Melalui penyerahan bantuan pompa ini, diharapkan petani di Jawa Timur dapat meningkatkan produktivitas pertanian mereka dan memaksimalkan potensi lahan yang ada. Langkah ini sejalan dengan visi Kementerian Pertanian untuk mencapai ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani,” tambah Amran.
Diterbitkan di swadayaonlie.com dan lajurpertanian.com