Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Kementan Motivasi Peserta Long Term Training Terapkan Bisnis Smart Farming

Yeniartha
May 26, 2024

Long Term Training merupakan kerjasama Kementerian Pertanian (Kementan) dalam hal ini Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPDMP) cq. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan dengan The Korea Agency of Education, Promotion and Information Service in Food, Agriculture, Forestry and Fisheries (EPIS).

BBPP Ketindan sebagai UPT BPPSDMP bersama Tim Expert Korea Selatan berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi milenial dalam agribisnis smart farming melalui long term training.

Long Term Training sebuah proyek melalui adopsi teknologi K-Smart di Indonesia untuk pengembangan teknologi bagi milenial melalui penyediaan sarana dan prasarana serta pendidikan dalam hal ini pelatihan yang berdaya salah satunya kegiatan yang dilaksanakan saat ini.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, dalam kesempatan lain mengatakan, tujuan pembangunan pertanian adalah menyediakan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, serta menggenjot ekspor.

“Smart farming saat ini menjadi hal yang sangat penting dalam dunia pertanian. Yakni dengan pemanfaatan alsintan yang menghemat biaya 40 sampai 60%, pemanfaatan IoT serta varietas unggul yang bisa menghasilkan banyak cuan.

Dedi juga mengajak para pelaku usahatani untuk mengimplementasikan smart farming agar produktivitas meningkat, kualitas produk dapat diperbaiki, dan ongkos produksi dapat ditekan.

Sejalan dengan arahan Kepala BPPSDMP, Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, memberikan arahan dan motivasinya saat melihat kegiatan peserta long term training tahap II di smart greenhouse.

Nurul mengatakan, bahwa tidak semua orang berkesempatan bisa mengikuti long term training. Oleh karenanya ia berharap, dengan materi-materi yang diajarkan, semua peserta bisa mengikutinya dengan baik dan sungguh-sungguh.

“Harus ada motivasi dari adik-adik semuanya sebagai generasi muda. Dengan jiwa pertanian yang dimilki, bisa memotivasi semangat bagaimana berbisnis di bidang smart farming dengan mengambil ilmu dan manfaat untuk dibawa pulang ke lokasi masing-masing,” terang Nurul kepada semua peserta.

Hauzan Nadhifa Irfani, sebagai salah satu peserta pelatihan mengatakan, bahwa tantangannya dalam mengikuti long term training yaitu, menyesuaikan lingkungan, iklim yang berbeda, kemudian mampu berbaur dengan lingkungan sekitar.

“Namun, kami akhirnya bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik, dalam kurun waktu tiga bulan ini. Saya sebagai perwakilan dari Politeknik Negeri Jember mempunyai mimpi ingin mengembangkan ilmu yang didapatkan terutama melon dan paprika. Dan saya berharap bisa mengaplikasikan bukan hanya di tempat saya, tapi dimanapun itu saya ingin berbagi ilmu yang telah saya dapatkan,”jelas Hauzan.

Di akhir arahannya, Nurul Qomariyah kembali memotivasi semua peserta agar mencoba hal-hal baru dengan penuh semangat, sampai berhasil.

Diterbitkan di swadayaonlie.com dan lajurpertanian.com

Similar Post