Ketahanan air menjadi isu sentral di tengah ancaman perubahan iklim atau climate changes. Dalam upaya menjaga keberlanjutan program-program di sektor pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) terus meluncurkan langkah proaktif, salah satunya melalui program pompanisasi.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, terus menekankan bahwa program Kementerian Pertanian saat ini bertujuan untuk peningkatan produksi pertanian.
“Program pompanisasi bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan perluasan areal tanam. Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam,” ungkap Amran.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, mengatakan, kolaborasi antara Kementan dan TNI dalam program PAT akan mempercepat pencapaian kedaulatan pangan.
“TNI khususnya babinsa di lapangan bekerjasama dengan penyuluh, gapoktan, poktan dan petani dalam penanganan tanaman padi di lapangan yang air irigasi terbatas dapat di atasi dengan pompanisasi dari air di sungai, waduk maupun sumber air lainnya," ujar Santi.
Mendukung program tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan pelatihan pendampingan manajemen pompanisasi yang digelar oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP ) Ketindan, bekerja sama dengan Kodam XII Tanjungpura, menggelar Pelatihan Manajemen Pendampingan Pompanisasi bagi Pendamping Lapangan.
Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari pada 15 – 17 Oktober 2024 lalu ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Babinsa dalam mendampingi petani dalam mengoptimalkan penggunaan pompa air, khususnya di daerah dengan keterbatasan irigasi.
Pelatihan melibatkan 13 Kota/Kabupaten dipusatkan di Kodim 1015/Sampit Kalimantan Tengah. Materi pelatihan yang disampaikan meliputi kebijakan program Perluasan Areal Tanam (PAT), teknik pengoperasian dan perawatan pompa air, komunikasi efektif, serta rencana implementasi di lapangan.
Kepala BBPP Ketindan saat pembukaan mengatakan bahwa pelatihan manajemen pendampingan membangun pondasi dalam pelaksanaan tugas pendamping lapangan tim gugus pompanisasi di wilayah Kodam XII Tanjungpura.
"Kami berharap melalui pelatihan ini, Babinsa dapat menjadi fasilitator yang handal bagi petani dalam mengadopsi teknologi pompanisasi. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung ketahanan pangan nasional, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani," ujar Nurul.
Sementara itu, Komandan Kodim 1015/Spt, Letkol Inf Muhammad Tandri Subrata, dalam sambutannya memberikan semangat kepada para Babinsa yang hadir.
"Tugas kita sebagai Babinsa tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga harus berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui program PAT ini," tegasnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan produksi padi nasional, khususnya di daerah-daerah yang memiliki potensi pertanian yang besar.
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com