Purworejo – Kecamatan Ngombol merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa tengah yang memiliki potensi terbesar di bidang pertanian. Dengan luas lahan 3.425 hektar, pada musim III tahun 2023 dapat ditanami padi total seluas 1.112 hektar menjadikan Ngombol lumbung pangan di Kabupaten Purworejo.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo melalui BPP Ngombol terus berupaya meningkatkan produktivitas padi dalam rangka menggenjot produksi pasca dampak perubahan iklim (DPI). Saat ini panen padi sedang berlangsung di beberapa desa di Kecamatan Ngombol, seperti Desa Laban, Wonosri, Jeruken, Tanjungrejo, Kalitanjung, Wasiat, Tunjungan, Pejagran, Wonoroto, Kesidan, Kumpulsari, Kaliwungukidul dan Awu-awu.
Menurut Woro, Koordinator PPL Kecamatan Ngombol prediksi panen sampai akhir Februari 2024 mencapai 783 hektar dan mencapai puncak panen raya pada Maret 2024.
“Ubinan yang dilaksanakan di Kelompok Tani Tani Maju Desa Kaliwungukidul Kecamatan Ngombol beberapa waktu yang lalu diperoleh produktivitas 7 ton/hektar dengan varietas Inpari 32 dan tidak ditemukan adanya serangan hama penyakit”, tambah Woro.
BPP Ngombol terus melakukan pendampingan kepada petani di wilayah Kecamatan Ngombol untuk meningkatkan produktivitas padi ditengah ancaman dampak perubahan iklim yang menjadi isu global saat ini.
“Tanam jajar legowo, pengairan basah kering, penggunaan varietas unggul rendah emisi, pemupukan berimbang dan pengendalian OPT ramah lingkungan terus kita galakkan agar petani tetap dapat berproduksi tinggi dalam menghadapi perubahan iklim”, lanjutnya.
Menurut Legino salah satu petani Desa Kaliwungukidul dengan adanya bantuan berupa ATD dapat membantu kelancaran pengairan padi di sawah sehingga petani dapat melaksanakan budidaya padi secara lancar. Legino berharap terkait pupuk bersubsidi di tahun 2024 ini dapat ditambah sehingga petani tidak kebingungan karena stok pupuk subsidi hanya dapat digunakan untuk satu kali usim tanam saja.
Terbit di: Swadayaonline.com dan Lajurpertanian.com