Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Sampang Laksanakan SLPHT Tanaman Tembakau, Wujudkan SDM Petani Tembakau Berdaya Saing

Aulia
Sep 08, 2023

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, selalu menekankan jika tujuan dari pembangunan pertanian diantaranya adalah peningkatan produksi, peningkatan kualitas, meningkatkan intensitas pertanaman, serta berbudidaya yang ramah lingkungan dengan tujuan akhir mensejahterakan masyarakat.

"Petani Indonesia tidak boleh tertinggal karena banyak inovasi teknologi dan mekanisasi yang dibuat untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” kata Mentan Syahrul.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Sampang yang bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan menyelenggarakan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) Tanaman Tembakau di Kabupaten Sampang. Kegiatan ini diselenggarakan di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Sampang. Kegiatan diikuti oleh Kelompok Tani (Poktan) Jaya Pesona, Desa Pandan, Kecamatan Omben; Poktan Rukun Tani, Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal; dan Poktan Sapta Usaha, Desa Plampaan, Kecamatan Camplong sebanyak 60 orang.

Kepala Bidang Sarana Pertanian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Sampang, Nurdin, membuka secara langsung kegiatan SLPHT. Ia mengatakan, tujuan kegiatan adalah untuk membekali para petani dalam rangka meningkatkan kompetensinya di bidang pengendalian hama terpadu tanaman tembakau.

“Melalui kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas tembakau. Karena jika kualitasnya bagus, maka tembakau bisa diterima oleh gudang. Jika penanganan pasca panen tepat, harga tembakau akan bagus sehingga keuntungannya meningkat. Dan hasilnya bisa dirasakan langsung oleh petani. Hal ini juga seperti yang ditegaskan oleh Menteri Pertanian kepada kita semua,” ujar Nurdin.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, salah satu faktor produksi pertanian adalah pengendalian OPT. OPT bisa menghilangkan hasil antara 10 – 100% bahkan hingga tidak bisa panen atau gagal panen.

“Dengan membuat pestisida sendiri, petani bisa menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas,” kata Dedi.

Widyaiswara BBPP Ketindan, Dewi Melani dalam paparannya juga menyampaikan kegiatan ini dapat menjadi titik awal para petani tembakau untuk dapat melakukan identifikasi hama dan penyakit tanaman tembakau dan teknik pengendaliannya, pengenalan dan teknik pembuatan pestisida organik sebagai bahan pengendali opt yang lebih bersifat aman dan ramah lingkungan sehingga kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan berdaya saing dan dapat diminati oleh pasar baik untuk pemenuhan kebutuhan lokal maupun ekspor. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk bisa meningkatkan produksi tanaman dan mampu menjaga ekosistem tanah sehat, porus dan penambahan unsur-unsur organik.

Berita terbit di Swadayaonline.com

Similar Post