Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Tingkatkan Produktivitas, Kementan Gelar Pelatihan Bagi Gugus Tugas Pompanisasi Jawa Barat

Yeniartha
Oct 09, 2024

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) melalui unit pelaksana teknis (UPT), Pelatihan tengah menyelenggarakan pelatihan manajemen pendampingan pompanisasi di berbagai wilayah di Indonesia.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT dibawah BPPSDMP juga tengah melaksanakan pelatihan di Kodam III Siliwangi Jawa Barat. Setelah tahap I dibuka pada Selasa (8/10), pada Rabu (09/10/2024) dibuka tahap II secara hybrid.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan pompanisasi merupakan solusi untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP).

“Pompanisasi adalah solusi untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP), dari satu kali tanam menjadi dua, atau bahkan dari dua menjadi tiga kali tanam”, kata Mentan Amran.

Mentan mengajak para petani di seluruh daerah untuk memanfaatkan program pompanisasi yang disiapkan pemerintah dalam mengantisipasi kemarau panjang. Menurutnya, pompanisasi dapat memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif.

“Program pompanisasi bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan pertuasan areal tanam. Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam,” lanjut Mentan Amran.

Pada tahap II, pelaksanaan pelatihan pendampingan manajemen pompanisasi secara hybrid, digelar dari lima titik Kodim di Jawa Barat, antara lain di Kodim 0616 Indramayu, Kodim 0617 Majalengka, Kodim 0618 Kota Bandung, Kodim 0619 Purwakarta, dan Kodim 0614 Kabupaten Cirebon. Total peserta yang mengikuti pelatihan secara hybrid 1342 Babinsa.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, saat membuka pelatihan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang luar biasa atas dukungan dari Satgas Ketahanan Pangan TNI AD yang sudah mengerahkan pasukan-pasukannya di semua daerah.

Santi mendorong jajarannya untuk memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri.

Menurutnya, saat ini fokus Kementan adalah mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada.

Oleh karenanya, program pompanisasi perlu dukungan dari berbagai pihak agar dapat berjalan dengan optimal.

Sementara itu dalam laporannya, Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, menjelaskan bahwa tujuan pelatihan manajemen pendampingan pompanisasi adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi tim satgas pangan, khususnya Babinsa dan pendamping lapangan serta meningkatkan kualitas pengelolaan pendampingan program pompanisasi.

“Kami berharap pelatihan ini dapat menjadi sarana yang efektif untuk pengembangan kapasitas diri. Semoga dengan ilmu dan keterampilan yang diperoleh nantinya dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing melalui penerapan inovasi dan teknologi,”kata Nurul.

Metode pelaksanaan pelatihan hari pertama klasikal, dilanjutkan dengan on the job training pada hari kedua dan ketiga. Selama kegiatan klasikan, peserta dilatih oleh widyaiswara dari BBPP Ketindan.

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com

Similar Post