Kementerian Pertanian terus menunjukkan komitmen kuatnya dala mendukung program pemerintah yang berfokus pada kesejahteraan petani. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah melalui program pompanisasi, yang bertujuan memperluas areal tanam padi guna memastikan ketersediaan pangan bagi 270 juta rakyat Indonesia.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, ser TNI, yang berperan aktif dalam mengatasi tantangan kekeringan yang masih terjadi di sejumlah daerah. Melalui penyediaan pompa air untuk irigasi sawah, para petani kini dapat menjaga produktivitas mereka meski di tengah musim kering.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pompanisasi adalah solusi cepat efektif agar petani bisa terus menanam padi. la juga menekankan pentingnya sinergi dan kolabe antara berbagai pihak dalam mewujudkan swasembada beras di Indonesia.
"Harapan kami ke depan adalah semua pihak bisa bersinergi dan berkolaborasi untuk negeri tercinta. Mimpi besar kita adalah mencukupi kebutuhan beras dalam negeri, bahkan jika memungkinkan, kita bisa membantu negara-negara lain yang mengalami kelaparan," ujar Amran
Wakil Menteri Pertanian, Sudaru Sudaryono, yang kerap terjun langsung ke lapangan, juga menyampaikan optimismenya terhadap keberhasilan program pompanisasi. Menurutnya, profes petani adalah pekerjaan mulia yang memegang peran vital bagi keberlangsungan bangsa.
"Pompanisasi menjadi pilihan tepat dan strategis bagi masa depan indonesia, terutama di tengah ancaman krisis pangan yang kita hadapi," kata Sudaryono.
Untuk mendukung implementasi program ini, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan mengadakan pelatihan manajemen pompanisasi secara hybrid (blended learning). Pelatihan ini diadakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan selama dua hari, pada 8-9 Oktober 2024, bertempat di Kodam III Siliwangi, Jawa Barat.
Dalam arahannya, Kepala BPPSDMP, Idha Widhi Arsanti, menyampaikan terima kasih kepada TNI khususnya Babinsa, yang sangat aktif dan cekatan dalam mendampingi para petani di lapangan, la menekankan pentingnya peran Babinsa dalam mendukung peningkatan produksi dan produktivitas pertanian
"Babinsa sangat rajin turun ke lapangan dan berkolaborasi dengan penyuluh untuk mengoperasikan pompa air, mendampingi petani dalam meningkatkan produktivitas lahan mereka," ujar Idha.
Sementara itu, Kepala BBPP Ketindan, Nurul Komariah, menyampaikan bahwa pelatihan manajemen pendampingan ini bertujuan membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas di lapangan, la berharap para peserta, yang terdiri dan Babinsa dari KODIM 0614 Kabupaten Cirebon, dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam mendukung program pompanisasi.
Selama pelatihan, materi yang disampaikan meliputi teknik pendampingan, komunikasi efektit serta pengoperasian, pemeliharaan, dan perbaikan pompa air. Sebanyak 424 Babinsa mengikutipelatihan ini, di mana mereka diharapkan mampu berperan sebagai pendamping lapangan yang handal dalam mendukung para petani
Dengan kolaborasi lintas sektor ini, Kementerian Pertanian berharap program pompanisasi dapat mempercepat akselerasi pertanaman padi di Indonesia dan memastikan ketahanan pangan national tetap terjaga.
Diterbitkan di sinartani.co.id