MALANG – Program swasembada pangan nasional merupakan program unggulan dari Kementerian Pertanian (Kementan) berbagai upaya telah di tempuh antara lain program cetak sawah, optimalisasi lahan (Oplah) hingga Brigade Pangan (BP).
Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menyelenggarakan Pelatihan Bagi Brigade Pangan pada 10 – 30 April 2025. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengelola Brigade Pangan dalam melakukan usahatani serta peningkatan luas tambah tanam (LTT) untuk percepatan swasembada pangan.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, membuka secara resmi pelatihan bagi BP pada 17/04/2025, yang diikuti oleh 16.300 orang di seluruh Indonesia dengan materi pelatihan pengoperasian alat dan mesin pertanian sebagai upaya optimalisasi kinerja alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam percepatan olah tanah, tanam dan panen.
Dalam sambutannya Mentan, Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya peran Brigade Pangan sebagai garda terdepan dalam mewujudkan swasembada pangan. Mentan berharap pelatihan ini dapat membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah masing-masing.
“Pelatihan ini adalah investasi penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian kita. Saya berharap Brigade Pangan yang melibatkan petani, penyuluh, babinsa, ASN saling bersinergi untuk dapat menjadi motor penggerak peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, sehingga kita dapat segera mencapai swasembada pangan,” ujar Amran
Sejalan dengan arahan Mentan Amran, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengungkapkan bahwa program Brigade Pangan harus dilaksanakan secara bersama-sama, sesuai arahan Presiden Prabowo dan Mentan Amran.
“Brigade Pangan harus menjadi motor penggerak swasembada pangan nasional. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang terintegrasi, mulai dari pengelolaan lahan, optimalisasi produksi, hingga distribusi yang efisien,” ujar Santi.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapusluh), Inneke Kusumawaty mengatakan untuk mencapai swasembada pangan diperlukan sinergi dan kolaborasi. Brigade pangan memiliki peran strategis dalam pencapaian swasembada pangan.
Petani tidak hanya dibimbing soal teknik bertani, tetapi juga diarahkan untuk memanfaatkan teknologi modern seperti penggunaan alsintan agar lebih efektif dan efisien.
Diharapkan, melalui pelatihan ini, Brigade Pangan akan semakin kompeten dan mampu menjadi motor penggerak peningkatan produktivitas pertanian serta perluasan areal tanam di wilayah masing-masing.
Pencapaian tujuan pembentukan Brigade Pangan, yaitu meningkatkan produksi pangan dengan menerapkan teknologi pertanian yang tepat guna dan berkelanjutan, sebagai sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan, mengembangkan komunitas pertanian yang saling mendukung dan berbagi informasi, dan memberdayakan petani secara ekonomis melalui akses pasar yang lebih baik, penjualan produk, dan mengenalkan konsep pertanian yang baik yang dapat meningkatkan nilai jual produk.
Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Nurul Qomariyah, mengikuti pembukaan pelatihan bagi BP beserta jajarannya secara daring, dan menyiapkan lokasi pembukaan pelatihan brigade pangan untuk Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan tepatnya Distrik Semangga di BP Milenial Bangkit dan BP Muda Harapan Baru serta Kabupaten Deli Serdang Kecamatan Hamparan Perak Provinsi Sumatera Utara di BP Mandiri Tani 15 dan BP Nomara Tani 15.
Keikutsertaan BBPP Ketindan melalui pelatihan bagi BP ini menegaskan peran penting sebagai UPT pelatihan di bawah BPPSDMP Kementan dalam rangka menyukseskan dan mendukung peningkatan kapasitas SDM petani serta percepatan realisasi program-program strategis Kementan dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan nasional. Agus Wahana/Humas BBPP Ketindan
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com