Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

UPT Pelatihan Kementan Tingkatkan Kompetensi Pemuda Tani melalui Pertanian Presisi Berbasis Digital Farming

Yeniartha
Jul 24, 2025

MALANG – UPT Pelatihan Pertanian Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan melaksanakan Pelatihan Pertanian Presisi Berbasis Digital Farming di UPT Pelatihan Pertanian, Lawang, Malang, pada 21-25 Juli 2025 yang diikuti oleh 30 peserta pemuda tani.

Pelatihan Pertanian Presisi Berbasis Digital Farming ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pemuda tani Jawa Timur sehingga dapat meningkatkan ilmu pengetahuan mengenai teknologi modern para pemuda tani. Pelatihan ini sangat menarik pemuda tani dalam rangka untuk meningkatkan teknologi pertanian modern agar swasembada pangan lekas tercapai.

Pelatihan ini sejalan dengan penegasan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman tentang pemanfaatan teknologi dibidang pertanian, bahwa transformasi pertanian berbasis teknologi menjadi salah satu prioritas utama dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

“Kita butuh petani cerdas, teknologi cerdas, dan sistem pertanian yang terintegrasi secara digital agar Indonesia mampu bersaing secara global,” tegas Menteri Pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga mengungkapkan bahwa pelatihan berbasis teknologi harus menjadi prioritas dalam mencetak SDM pertanian masa depan.

“Kami terus mendorong UPT pelatihan di bawah BPPSDMP untuk menyelenggarakan pelatihan berbasis teknologi dan kebutuhan masa depan, termasuk penerapan IoT dalam pertanian. Petani milenial harus menjadi pionir,” ungkapnya.

Dalam proses pelatihan ini, para peserta pelatihan antusias. Terutama permasalahan yang dihadapi pemuda tani dalam menerapkan pertanian presisi terutama mengenai modal awal yang harus disediakan, ketersediaan modal awal yang cukup tinggi untuk penerapan teknologi modern, sehingga diperlukan pembahasan dalam rangka untuk dan cara memilih teknologi modern yang tidak memerlukan biaya mahal atau low cost.

Pada pelatihan ini, juga dibahas tentang pelindungan terhadap lingkungan, dengan menerapkan agen hayati pada tanaman yang terserang OPT dengan cara-cara modern. Penggunaan pestisida nabati dapat menekan biaya yang dikeluarkan daripada menggunakan pestisida kimia.

Saeroji, salah satu widyaiswara dari BBPP Ketindan yang mengajar dalam pelatihan, mengatakan dengan pengetahuan dan ketrampilan yang didapat selama pelatihan, para anggota kelompok tani dapat melakukan kegiatan budidaya yang baik dan benar dan bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi sehingga produktivitas meningkat dan bisa meningkatkan kesejahteraannya.. Saeroji*

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com

Similar Post