Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Tingkatkan Kapasitas Petani Milenial, Kementan Gelar Short Term Training K-Smart

Aulia
Jul 23, 2024

Sektor pertanian memiliki banyak bidang atau dimensi yang membutuhkan komitmen, inovasi, teknologi, dan pemasaran berkelanjutan dari seluruh insan pertanian, khususnya milenial sebagai agen perubahan. Ketersediaan sumber daya manusia pertanian yang unggul merupakan hal terpenting dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman menyampaikan pentingnya peran teknologi pertanian, salah satunya pemanfaatan teknologi smart farming/pertanian digital, hal ini dilakukan untuk menggenjot produktivitas, produksi pertanian.

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa smart farming adalah sistem pertanian berbasis teknologi digital.

Smart Farming dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas, sehingga menjadi kunci agar sektor pertanian terus eksis meskipun terdampak perubahan iklim,” kata Dedi.

“Dengan meningkatkan kompetensi peserta dalam bidang smart farming, akan memberikan dampak positif yang signifikan pada efisiensi dan produktivitas pada usahatani petani milenial,” kata Dedi.

BBPP Ketindan bersama Tim Expert Korea Selatan dalam proyek Enhanching Millenial Farmer’s Income by Adopting K-Smart Farm Technologies in Indonesia, berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi para petani melalui Korean Smart Farming (K-Smart).

Pada 22-23 Juli 2024 dilaksanakan kegiatan peningkatan kompetensi bagi petani milenial dilaksanakan short term training yang dihadiri oleh 50 peserta dari beberapa daerah di Jawa Timur.

Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, mengatakan bahwa smart farming sebagai sistem pertanian yang terintegrasi dan menggunakan teknologi digital untuk memperbaiki proses produksi dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Selain meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian, smart farming juga dapat membantu petani untuk memperoleh hasil panen yang lebih baik dan lebih berkelanjutan di masa depan.

“Proyek Enhancing Millenial Farmers’ Income by Adopting K-Smart Farm Technologies in Indonesia (Peningkatan Pendapatan Petani Milenial melalui Adopsi Teknologi K-Smart Farm di Indonesia) dilaksanakan sebagai percontohan pengembangan teknologi bagi milenial melalui penyediaan sarana prasarana, pendidikan, dan pelatihan pertanian modern yang berdaya saing,” jelas Nurul.

Nurul menambahkan bahwa tujuan Proyek Peningkatan Pendapatan Petani Muda melalui Adopsi Teknologi K-Smart Farm di Indonesia, yaitu meningkatkan minat petani muda untuk terlibat dalam bidang pertanian sebagai sebuah usaha/bisnis, meningkatkan kapasitas petani milenial dalam penggunaan teknologi K-smart farming, dan mendukung ketahanan pangan dengan mengadopsi pertanian K-Smart menggunakan sumber energi terbarukan serta merespon perubahan iklim global.

Nurul yakin, dengan meningkatkan kompetensi peserta dalam bidang Smart Farming, akan memberikan dampak positif dan signifikan pada efisiensi dan produktivitas usahatani petani milenial.

Para peserta juga diharapkan menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikan dan menyebarkan kembali teknologi smart farming ini, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia secara umum serta menjawab tuntutan ketahanan pangan di masa depan.

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com

Similar Post